Rabu, Juli 23, 2014

Abses di telapak kaki


Kemarin pagi datang berobat seorang anak laki-laki si E, 13 tahun. Ia diantar oleh Ibunya.

Saya melihat ketika mereka memasuki Ruang Periksa, E berjalan tidak wajar. Kaki kanannya tidak dapat berjalan dengan normal.

Saya bertanya kepada mereka “Kenapa kakinya dik?”

Sang Ibu menjawab “Ini Dok, kaki putra saya seperti ada bisulnya.”

Saya mempersilahkan E berbaring di Bed pemeriksaan. Tampak pada telapak kaki kanan dekat jempol ada benjolan berwarna kuning dan merah.

Saya bertanya lagi “Sudah berapa hari, Bu?”

“Ada sekitar 3 hari, Dok”

“Ini ada nanah di bawah kulit telapak kakinya. Nanah itu mesti dibersihkan.”

Saya mengoleskan cairan Betadine (antiseptis) ke benjolan yang besarnya berdiameter 3 Cm. Dengan menggunakan gunting bedah kecil, saya menusuk benjolan tadi dan menggunting sedikit kulit telapak kakinya sepanjang ½ Cm. Keluarlah cairan nanah bercampur darah. Saya menekan-nekan sekitar benjolan tadi dan makin banyak nanah yang keluar. Setelah dirasa cairan nanah keluar semua, tampak benjolan tadi hilang dan kulit telapak kaki itu rata dengan daerah sekitarnya.

Saya mengambil kain kasa steril yg dibasahi dengan cairan Betadin dan meletakkan diatas lubang yang saya buat. Lalu saya membalut kaki E dengan kain kasa pembalut. Selesai sudah tugas saya untuk pasien yang satu ini.

Segera saya menuliskan resep untuk si E ini berupa: tablet antibiotika, tablet anti peradangan, tablet anti nyeri, Betadine dan kain kasa steril, kain kasa pembalut. Saya berpesan kepada E kalau mandi jangan kena air dahulu selama 2-3 hari.

Lega hati saya setelah menyelesaikan tugas membantu mengobati abses pasien saya yang satu ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar