Sabtu, Agustus 01, 2009

Keledai Tua dan Petani


Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan sebuah kisah yang menarik bagi kita semua.
---
Suatu hari Keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan tu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditutup karena berbahaya, jadi tidak berguna menolong si keledai. Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantu.

Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus
ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan 
sesuatu yang menakjubkan.

Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa 
punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri!
Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari “sumur'” adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari “sumur” dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.
 

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk 
melangkah. Kita dapat keluar dari “sumur” yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah! Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik !
Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :

1. Bebaskan dirimu dari kebencian

2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan

3. Hiduplah sederhana

4. Berilah lebih banyak

5. Berharaplah lebih sedikit

6. Tersenyumlah

Selamat berakhir pekan. Tuhan memberkati kita semua.
---

Kutipan:

Untuk berbuat kebaikan. kita  tidak perlu menunggu kaya dahulu. ( Anonim )




2 komentar:

  1. membaca Aturan Sederhana tentang Kebahagiaan, kalo sebelumnya saya selalu mampu menerapkan keenam poin tersebut. Tapi kini ? saya masih berusaha untuk bisa mengejar ujian Tesis yang terakhir. Jadi untuk poin kedua masih terganggu. Pantesan saja saya gak merasakan bahagia hari ini. Begitu ya Dok ?

    BalasHapus
  2. To PanDe Baik,

    Berangsur-angsur akan lenyap juga kecemasan anda. Saya yakin anda dapat mengatasi tesis anda. Makin banyak yang mengkritik, maka sebenarnya tesis anda itu sangat diperhatikan oleh pembimbing anda.

    "Seseorang tidak akan bangkit, bila tidak pernah jatuh."

    Nah lho..semoga kalimat itu akan memacu anda agar segera bangkit dan tunjukkan bahwa anda itu bisa!

    Masih ingat akan pengalaman Thomas Alfa Edison? Setelah menemui 1000 kali kegagalan akhirnya lampu pijarnya menyala juga. Menyala sampai sekarang meskipun beliau sudah dipanggil Yang Maha Kuasa tetapi sinar lampu pijarnya tetap menerangi kita semua. Amin.

    BalasHapus