Minggu, Oktober 16, 2011

Suami-isteri datang berobat



Suatu sore seminggu yang lalu datang berobat Pak X, 38 tahun.
Ia datang bersama seorang wanita, isterinya Ibu X, 35 tahun.

Saya bertanya “Pak X, apa keluhan anda?”

Pak X menjawab “Dok, sudah beberapa hari kalau b.a.k. nyeri. Pagi hari ada  bercak pada CD saya.”

Keluhannya khas untuk penyakit Radang saluran kencing ( Urethritis acuta ).

Sebenarnya saya ingin bertanya lebih lanjut dengan pertanyaan “Kapan anda melakukan ML dengan wanita lain?”

Pertanyaan itu tidak saya ajukan mengingat disampingnya duduk Istrinya.
Saya sekilas melihat wajah Ibu X berlinang air mata. Saya yakin naluri wanitanya  sudah berkata bahwa sang suami sudah berbuat nakal.

Saya bertanya kepada Pak X “Pak, apakah anda sudah berobat?”

Pak X menjawab “Belum, Dok. Saya khawatir kalau nanti isteri saya tertular, jadi saya mengajak isteri saya untuk sekalian berobat juga.”

Aha…saya menghargai kejujuran dan keberanian Pak X untuk datang berobat bersama-sama isterinya. Biasanya sang suami khawatir  kalau penyakit sakit saat pipis itu ketahuan oleh isteri. Pak X ini berbeda, bahkan mengajak istrinya juga datang berobat. Ia tahu ada resiko sang istri akan tahu dan marah besar kalau ia tahu suaminya mendapatkan penyakit itu   dari orang lain.

Pada periksa pandang ( Inspeksi ) lubang Urethra Pak X tampak kemerahan dan ada Nanah ( pus ). Gejala ini ditambah keluhan sakit saat pipis ( disuria ) dan kalau dilanjutkan pertanyaan dan adanya pengakuan bahwa pasien  beberapa hari yang lalu pernah ML dengan wanita lain. Klop sudah ini adalah penyakit Infeksi saluran kencing akibat G.O. Diagnosa pasti kalau dilakukan pemeriksan sedian hapus  Pus ini dibawah Mikroskop untuk melihat kuman G.O. yang bersifat Gram Negatip ( terlihat  batang berwarna merah ).

Yang khas pada penyakit ini adalah adanya Disuria dan “Good morning drip” ( tetesan nanah pada pagi hari ) sehingga memberikan bercak warna Kuning pada CD nya.

“Baiklah, Pak. Saya akan memberi resep untuk Bapak dan Ibu. Saya berikan 2 macam obat antibiotika yang harus diminum sampai habis” kata saya.

Saya memberikan resep 2 macam antibiotika untuk mengobati Urethritis G.O. yang diakibatkan olah bakteri Nieserria gonorrhoeica dan Non G.O. yang biasa disebabkan oleh Chlamydia. Kedua macam infeksi ini mesti diobati besamaan agar penyakitnya sembuh tuntas. Bila hanya mengobati G.O. nya saja maka penyakit ini tidak akan sembuh 100%.

Penyakit ini yang tergolong ke dalam PHS ( Penyakit akibat Hubungan Seksual ) mudah disembuhkan tetapi mudah kambuh lagi. Penyebabnya adalah hobi melakukan ML dengan  bukan pasangnnya. Akibatnya seolah penyakitnya tidak sembuh-sembuh, ( dikira dokter tidak pandai mengobati penyakitya ) padahal penyakitnya timbul kembali beberapa hari kemudian ( setelah melewati masa tunas yang pendek ini ) setelah pria ini melakukan ML lagi. Sang isteri yang tidak tahu apa-apa kena akibatnya bila melakukan ML dengan sang suami.

Jadi terapi mesti keduanya diobati agar tidak timbul “Pingpong phenomen “, yaitu gejala dari suami yang sehat kembali tetapi karena isteri tidak diterapi maka saat mereka ML sang isteri akan tertular. Bila hanya isteri yang diterapi dan suami tidak, maka sang suami akan tertular. Begitu seterusnya, bolak balik seperti main Pingpong.

Masalah yang timbul adalah bagaimana  suami dapat berhasil mengajak sang isteri utuk datang berobat? Oleh karena isteri merasa tidak sakit ( gejala G.O. pada wanita tidak sehebat dari pada Pria, sebab saluran kencingnya lebih pendek dari pada milik pria ), lalu untuk apa harus berobat? Kalau sang suami bicara terus terang, maka perang besar akan segera datang dan tidak jarang isteri menggugat cerai kepada suaminya.

Oleh karena itu suami jangan ML dengan wanita yang bukan isterinya sendiri dan kalau menderita  penyakit ini  sangat dianjurkan agar keduanya  diterapi bersamaan untuk menghindari Pingpong phenomen yang tidak akan selesai bila tidak mendapat terapi yang baik.

Kasus seperti ini sudah banyak saya dapatkan dalam praktik sehari-hari.
Lagu lama akan selalu muncul seperti kisah di atas.

Kita ingin hidup sehat bukan? Nah…berperilakulah bijaksana.

8 komentar:

  1. menanyakan pertanyaan yg sifatnya sensitif pada pasien yg datang berdua/suami-istri , sulit ngga dok ?

    BalasHapus
  2. To Mikhael,

    Menjawab pertanyaan tsb. tentu sulit. Kita harus bijaksana dan tidak menyalahkan.

    Kita juga harus mengerti apa latar belakangnya sehingga pasien berbuat seperti itu?

    Kalau perlu saya bicara 4 mata, salah satu pasangan diminta dengan hormat agar keluar Ruang Periksa dahulu. Itupun kalau mereka tidak berkeberatan.

    Terima kasih sudah berkunjung.

    Salam

    BalasHapus
  3. Anonim7:51 AM

    saya mengalami morning drip,tapi saat bak tidak sakit..saya tidak berhubungan dengan wanita lain, saya tanyakan istri saya juga tidak.. apa kira2 penyakit saya dok? kadang2 ada rasa tak nyaman pada saluran kencing saya.

    BalasHapus
  4. To Anonim,

    Maaf baru sempat dibalas.

    Sekret (cairan) yang keluar dari lubang kencing anda mesti diperiksa di Lab. Klinik terdekat utk dibuat sedian hapus dengan sebuah kaca preparat. Preparat ini diberi warna khusus dan dilihat dibawah Mikroskop. Kuman-kuman apakah yang dapat ditemukan pada sekret tsb.

    Bila ditemukan bakteri / jamur, nanti dokter akan memberikan obat yang cocok.

    Demikian, semoga dapat membantu.

    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anonim12:33 AM

      terimakasih atas perhatiannya, apakah yang dimaksud adalah pemeriksaan mikrobbiologi pengecatan gram (swab uretra)?

      Hapus
  5. To Anonim,

    Pengecatan Gram adalah suatu tehnik di Lab. Klinik utk memeriksa sekret urethra yg keluar dari lubang kencing. Sekret dioles dg kapas lidi dan kemudian dioleskan ke kaca preparat dan diberi zat warna khusus.

    Bila tdp hasil bakteri yg Gram Negatip tampak warna bakteri / basil itu : Merah ( misalnya basil G.O.). Bila tampak bakteri yg berwarna Biru itu berarti Gram Positip (misalnya bakteri golongan Coccus spt Streptococcus, Staphylococcus dll).

    Anda datang saja ke Lab Klinik dan minta diperiksa Urethra swab. Jelaskan kpd petugas disana bahwa anda ingin mengetahui ada bakteri/basil/jamur apa saja yg terdapat pada swab tadi. Setelah didapat hasilnya tolong beritahu saya lagi.

    Salam.

    BalasHapus
  6. Anonim7:26 AM

    gimana ya dok, kalo ke lab klinik, sekretnya tidak mesti keluar, walaupun sudah diurut, itu saja kalo keluar sedikit.. kalo di oles pake lidi kapas, paling hanya membasahi sedikit..dengan keadaan tersebut bisakah dilakukan swab uretra? sekarang keadaannya tidak mesti dipagi hari, pagi ini ada flek tapi sedikit, tadi malem jam 22.30 sudah ngeflek.. padahal ga ada lab klinik yang buka jam segitu.. sebaiknya apa yang harus saya lakukan? ga ada keluhan lain, ga ada sakit saat bak, ga ada kemerahan di ujung uretra..yang membuat risau adalah flek yang masih keluar..

    BalasHapus
  7. To Anonim,

    Secara normal, seorang pria tidak mengeluarkan sekret dari uirethra (saluran kencing), bila ada sekret dicurigai adanya suatu infeksi saluran kencing.

    Kalau anda tidak dapat memeriksakan sekret urethra di Lab. Klinik terdekat, begini saja, saya anjurkan anda minum kapsul Azithromycin 250 mg, 4 kapsul, diminum sekaligus. Kaps ini (generik) dapat dibeli di Apotik terdekat dan banyak minum untuk membilas saluran kencing anda.

    Semoga sekret itu tidak keluar lagi. Sebaiknya isteri anda juga minum obat yang sama spt anda minum, agar keduanya bersih dari infeksi. Beli 8 kapsul, masing-masing minum 4 kapsul.

    Semoga bermanfaat.

    Salam

    BalasHapus