Kamis, Oktober 01, 2009

Sydney Trip (04)

२६ Sept 2009:
Pk. 10.00: Kami sekeluarga menghadiri Pemberkatan Pernikahan putra adik ipar, Mr. M. ( Mr/Mrs. D ) di Gereja Hillsung Church. Yang menghadiri acara ini cukup banyak, sekitar 100 orang. Semua yang hadir menampakkan wajah yang cerah secerah udara kota Sydney saat itu.
Pk. 11.30: Kami drive menuju rumah Mr. M di Croydon Av untuk menikmati bermacam-macam Roti, Lemper, Snack dan Buah-buahan.
Pk. 14.00: Kami kembali ke Flat putra kami untuk beristirahat.
पक18.00: Kami menuju Gedung Resepsi Pernikahan Mr/Mrs D. di Banktown Maxims Wedding Reception, 11 Cross Street, Bankstown, NSW. Malam itu ada 4 pasang Mempelai yang mengadakan hajat Resepsi Pernikahan. 1 Gedung dibagi 4 Ruangan, sehingga dakam waktu yang sama dapat dilangsungan 4 Resepsi. Luar biasa efektipnya pengaturan Ruangan Resepsi ini. Para tamu undangan menduduki kursi di meja yangtelah diberi nomer. 1 meja untuk 10 kursi/tamu. Tamu yang diundang sekitar 200 orang.

Acara dimulai dengan kata Pembukaaan oleh seorang MC pria Aussie dan diterjemahkan oleh seorang pria Chinese ke dalam bahasa Mandarin. Luar biasa kecepatan translation-nya, bak suara pita kaset cepatnya. Rupanya mereka sudah terbiasa dan terlatih dalam melakukan tugasnya.
Selanjutnya para tamu menikmati 12 macam ( tertulis dalam sebuah Kartu Menu diatas meja masing-masing ) menu hidangan yang disajikan 1 demi 1 oleh Pamusaji yang cekatan.

Bakmi Foreng dan Nasi Goreng seafood disajikan pada akhir hidangan. Sebagai hidangan akhir disajikan Bubur Kacang merah ( red bean ) dan buah-buahan. Di tengah acara Resepsi dilakukan acara Pemotongan Kue, Pelemparan Bunga Mempelai ( wedding flower ) dan Wedding dancing yang diikuti oleh para tamu terutama kaum muda/i. Pada akhir acara dilakukan pengambilan Foto Keluarga bersama kedua mempelai. Tidak ada wajah yang ditekuk seperti wajah tanggung bulan. Semua wajah menampilkan senyum Pepsodent-nya. He…he…

Pk. 22.00: Acara Wedding reception selesai.
Ketika kami berada di luar gedung, angin bertiup kencang yang membuat rambut kusut. Suhu diluar gedung 18 derajat Celcius, sedingin suhu udara malam di daerah Puncak Bogor. Suhu udara terdingin di kota ini pada bulan Juni dan Juli. Suhu terpanas ( 32 C ) pada bulan Desember dan Januari. Udara dingin ini membuat kaum Lansia harus memakai pakaian tebal. Keadaan dingin ini sering kali membuat turis Lansia merasa tidak nyaman, padahal di kota Sydney tidak ada Salju. Kalau ada Salju ( suhu dibawah Nol derajat Celsius ) makin membuat tidak nyaman. Bagi kami yang biasa tinggal di daerah Katulistiwa, sepanjang tahun ada sinar matahari, sehingga hidup sangat menyenangkan. Kita wajib bersyukur kepadaNya yang sudah memberikan kehangatan bagi kehidupan manusia. Sayang saat ini cuaca alam secara keseluruhan sudah makin memanas ( global warming ).

Pk. 23.30: kami tiba di Flat untuk istirahat malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar