27 Sept 2009, Minggu.
Pk। 08.00: Kami sekeluarga mengikuti Kebaktian Pagi di Gereja IPC ( Indonesia Presbyterian Church ), Cnr Alison Rd & Cook St, Randwick NSW 2031 (
www.ipc.org.au ).
Acara Kebaktian di pimpin oleh Bpk. Pdt, J. S. ( asal Purwokerto ) dan dilanjutkan dengan acara Pejamuan Kudus ( diadakan pada Minggu ke IV setiap bulan ).
Pk. 09.30: selesai Kebaktian, para jemaat ber-ramah tamah di Ruang Aula, di belakang Gedung IPC. Hidangan tersedia free: macam-macam biskuit, roti, pancake, teh hangat atau coklat susu. Kami sekeluarga sempat ngobrol dengan Bpk. Pdt J. S. yang sudah mengenal keluarga kami. कमी कमी सुद्ध बेबेरापा कलि मेंगिकुती केबक्तियन दी इप्क ini puji daya ingat Bpk. J. इनी masih kuat, juga kepada keluarga anggota Jemaat yang lain.
Pk. 10.00: kami sarapan di sebuah Café di sebarang gedung IPC. Kami melihat juga ada beberapa anggota jemaat yang sarapan di Café ini.
Pk. 11.30: kami berkunjung ke Flat adik ipar saya yang lain ( Mr. T ) di Halsted St, daerah Lakemba. Kami membawakan titipan barang kepadanya. Kami sempat Lunch dan ngobrol dengan akrab, maklum sudah lama tidak berjumpa.
Pk. 14.30: kami menuju rumah Mr. M di Croydon Av. Kami ngobrol dan melihat siaran TV layar lebar.
Pk. 18.00: Kami menikmati Dinner. Nah… kami bertemu lagi dengan Nasi putih, Baso kuah buatan sendiri, Ayam panggang ( beli di Mall ), dan Salad sayuran. Selesai Dinner, kami ber-Karaoke. Masing-masing menunjukan kebolehan masing-masing. Dilayar monitor layar lebar ini ditampilan score Karaoke tertinggi: 92 dan terendah: 0. Ada yang mendapat score: 11 , ada pula yang mendapat score: 90. Macam-macam komentar yang terdengar, baik yang mendapat score kecil maupun score besar. Disini kelihatan siapa-siapa yang biasa nyanyi, siapa yang punya suara bagus dan siapa yang tidak bisa / tidak mau nyanyi. Saya sendiri hanya dapat nyanyi beberapa lagu Indonesia ( Bengawan Solo, ciptaan Pak Gesang; Semalam di Cianjur ) maupun Barat ( The End of the world, Feeling ). Itupun dengan suara serak-serak basah. Payah juga kalau mengikuti acara Happy Song-nya Choky Sihotang di TV Indosiar, Jakarta. Saya mendapat score tertinggi: 62. Need more effort untuk mencapat score 92. He…he.. pokoknya tarik suara-lah, dari pada diam saja bukan? Mrs. M sendiri sebagai nyonya rumah paling senang nyanyi Lagu Mandarin, banyak yang mendapat score: 90. Maklumlah ada fasilitas untuk berlatih Karaoke. Tinggal tekan tombol di Microphone akan muncul Lagu-lagu yang diinginkan dan terdengar irama music stereo dengan video prima di monitor layar lebar.
Pk. 22.15: kami pamitan untuk kembali ke Flat putra kami. Tubuh kami menggigil kedinginan sebelum memasuki mobil. Angin bertiup kencang dengan suhu 18 derajat Celsus, padahal musin dingin di Sydney sudah lewat ( Juni, Juli ). Sebaiknya kalau melancong ke Aussie, bawalah pakaian hangat lengan panjang dan jaket. Sering kali cuaca disini tidak menentu. Saya bersyukur udara di Indonesia terasa lebih nyaman, baik pada musim kemarau maupun musim hujan.
Acara Kebaktian di pimpin oleh Bpk. Pdt, J. S. ( asal Purwokerto ) dan dilanjutkan dengan acara Pejamuan Kudus ( diadakan pada Minggu ke IV setiap bulan ).
Pk. 09.30: selesai Kebaktian, para jemaat ber-ramah tamah di Ruang Aula, di belakang Gedung IPC. Hidangan tersedia free: macam-macam biskuit, roti, pancake, teh hangat atau coklat susu. Kami sekeluarga sempat ngobrol dengan Bpk. Pdt J. S. yang sudah mengenal keluarga kami. कमी कमी सुद्ध बेबेरापा कलि मेंगिकुती केबक्तियन दी इप्क ini puji daya ingat Bpk. J. इनी masih kuat, juga kepada keluarga anggota Jemaat yang lain.
Pk. 10.00: kami sarapan di sebuah Café di sebarang gedung IPC. Kami melihat juga ada beberapa anggota jemaat yang sarapan di Café ini.
Pk. 11.30: kami berkunjung ke Flat adik ipar saya yang lain ( Mr. T ) di Halsted St, daerah Lakemba. Kami membawakan titipan barang kepadanya. Kami sempat Lunch dan ngobrol dengan akrab, maklum sudah lama tidak berjumpa.
Pk. 14.30: kami menuju rumah Mr. M di Croydon Av. Kami ngobrol dan melihat siaran TV layar lebar.
Pk. 18.00: Kami menikmati Dinner. Nah… kami bertemu lagi dengan Nasi putih, Baso kuah buatan sendiri, Ayam panggang ( beli di Mall ), dan Salad sayuran. Selesai Dinner, kami ber-Karaoke. Masing-masing menunjukan kebolehan masing-masing. Dilayar monitor layar lebar ini ditampilan score Karaoke tertinggi: 92 dan terendah: 0. Ada yang mendapat score: 11 , ada pula yang mendapat score: 90. Macam-macam komentar yang terdengar, baik yang mendapat score kecil maupun score besar. Disini kelihatan siapa-siapa yang biasa nyanyi, siapa yang punya suara bagus dan siapa yang tidak bisa / tidak mau nyanyi. Saya sendiri hanya dapat nyanyi beberapa lagu Indonesia ( Bengawan Solo, ciptaan Pak Gesang; Semalam di Cianjur ) maupun Barat ( The End of the world, Feeling ). Itupun dengan suara serak-serak basah. Payah juga kalau mengikuti acara Happy Song-nya Choky Sihotang di TV Indosiar, Jakarta. Saya mendapat score tertinggi: 62. Need more effort untuk mencapat score 92. He…he.. pokoknya tarik suara-lah, dari pada diam saja bukan? Mrs. M sendiri sebagai nyonya rumah paling senang nyanyi Lagu Mandarin, banyak yang mendapat score: 90. Maklumlah ada fasilitas untuk berlatih Karaoke. Tinggal tekan tombol di Microphone akan muncul Lagu-lagu yang diinginkan dan terdengar irama music stereo dengan video prima di monitor layar lebar.
Pk. 22.15: kami pamitan untuk kembali ke Flat putra kami. Tubuh kami menggigil kedinginan sebelum memasuki mobil. Angin bertiup kencang dengan suhu 18 derajat Celsus, padahal musin dingin di Sydney sudah lewat ( Juni, Juli ). Sebaiknya kalau melancong ke Aussie, bawalah pakaian hangat lengan panjang dan jaket. Sering kali cuaca disini tidak menentu. Saya bersyukur udara di Indonesia terasa lebih nyaman, baik pada musim kemarau maupun musim hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar