“Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh
tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya
buru-buru, dan kami melayang lenyap.” ( Mazmur 90:10 )
Setiap mendengar ada orang yan meniggal dunia, saya selalu
teringat akan ayat ini. Pada saatnya
kita satu per satu akan pergi menghadapNya. Tidak bisa menolak dan tidak
bisa menawar.
Suatu keberuntungan dan kebahagiaan bila kita dapat mencapai
usia 70 tahun dengan kondisi badan yang tetap sehat, masih dapat melayani diri
sendiri dan melayani orang-orang lain.
Ada
banyak teman saya yang seusia, dibawah usia saya atau diatas usia saya yang sudah meninggalkan saya untuk
selama-lamanya. Kenangan manis selalu teringat di hati.
Ada
2 saat yang selalu terjadi di dalam
kehidupan manusia yaitu: saat bertemu dan saat berpisah. Saat bertemu banyak
dipenuhi senyuman dan kegembiraan. Saat berpisah banyak disertai linangan air
mata. Yang paling tidak saya sukai adalah saat yang terakhir itu, karena selalu diliputi oleh kesedihan dan air mata.
----
Jumlah Opa dan Oma di Panti Wreda Kasih dimana sya melayani
kesehatan mereka sejak tahun 2004 ada
sejumlah 18 orang. Saat ini tinggal 11 orang. Ada
yang pindah ke kota lain dan ada yang sudah meninggal dunia
karena usia lanjutnya. Usia mereka makin bertambah lanjut. Usia mereka berkisar
antara berusia 67 – 94 tahun. Saat ini saya 63,5 tahun, dapatkah saya mencapai
seusia mereka? Saya tidak tahu. Siapakah yang dapat menentukan umur manusia,
selain Tuhan?
Oma SS, 78 tahun menderita Hipertensi dan Cardiomegalia (
pembesaran jantung ). Sang suami sudah lama
meninggal dunia, dan mereka tidak dikarunia seorang anakpun. Masa tua Oma
tinggal di PWK milik Gereja kami. PWK sebagai salah satu bentuk pelayanan bagi
mereka yang membutuhkan.
Bulan demi bulan, tahun demi tahun, saya memeriksa,
berbicara dari hati ke hati, kadang becanda dengan Oma. Ada sebuah kenangan yang sulit dilupakan
begitu saja. Semasa sang suami masih hidup, saya beberapa kali datang ke rumah
mereka untuk memeriksa kesehatannya.
11 Nov 2011 saat saya memeriksa Oma ini saya melihat kondisi
Oma sudah menurun banyak.
13 Nov 2011 pukul 05.30 saya mendapat SMS dari Ibu Panti bahwa Oma SS kondisinya memburuk. Saya langsng kontak dengan Ketua Pengurus PWK, Pak H dan meminta agar Oma SS segera di rujuk ke RSTC. Saya segera membuat Surat Rujukan.
13 Nov 2011 pukul 05.30 saya mendapat SMS dari Ibu Panti bahwa Oma SS kondisinya memburuk. Saya langsng kontak dengan Ketua Pengurus PWK, Pak H dan meminta agar Oma SS segera di rujuk ke RSTC. Saya segera membuat Surat Rujukan.
13 Nov 2011 pukul 14.00
saya dan beberapa Pengurus PWK datang menengok Oma SS. Kondisinya tidak
banyak perubahan. Dokter membuat CT scan kepala dan di dapat hasil: Cerebral atrophy
( Otak mengalami pengecilan karena usia
lanjut ). Sudah dikonsulkan kepada Ahli Jantung, tetapi beliau belum sempat
datang memeriksa sampai Oma SS pergi meninggalkan kami semua.
14 Nov 2011 pukul 10.15 saya dan Pak S, salah seorang
pengurus PWK datang menengok Oma SS. Kondisinya makin melemah dan memburuk,
sukar minum, apalagi makan. Cairan Infus dan gas Oksigen tetap diberikan.
Ada
banyak anggota PWK, anggota Jemaat aGereja dan Tim Pelawatan yang datang
menengok dan selalu mendokan semoga Oma SS segera membaik.
15 Nov 2011 sekitar pukul 18.00 saya mendapat SMS dari Ibu
Panti yang mendampingi Oma SS menyatakan bahwa Oma SS sudah pergi meninggalkan
kami untuk selama-lamanya. Kami semua
sedih dan mendoakan semoga Oma SS mendapat tempat disisiNya.
Berita duka ini cepat beredar via SMS keseluruh anggota
Pengurus PWK, anggota Jemaat Gereja, Bapak / Ibu Pendeta dll relasi. Setelah jenasah Oma SS disemayamkan satu malam di Gedung Panti, maka pada tanggal 16 Nov
2011 Oma SS akan dikremasikan seperti juga sang suami.
“Selamat jalan Oma SS, semoga dapat bertemu dengan suami
tercinta”
ada saat perjumpaan ada pula saatnya perpisahan. yang sedih adalah ketika maut tidak dapat diduga kapan datangnya.
BalasHapusbeberapa waktu yang lalu ada seorg kawan saya, dia dokter muda yg baru lulus, tiba2 dipanggil Tuhan di usianya yang sangat muda.. sulit dipercaya karena beberapa jam sebelumnya kondisinya sehat bugar dan kami saling bertemu ..
benar2 umur dan hidup manusia, sepenuhnya ada di tangan Tuhan
To Michael,
BalasHapusAnda benar.
Umur manusia ada ditangan Tuhan.
Kalau ditanya mengapa umurnya hanya segitu?
Kita tidak dapat menjawabnya dengan pasti.
Oleh karena itu bila seseorang mempunyai harta banyak, pangkat yang tinggi, kekuasaan yang besar, ingatlah bahwa seuanya itu hanya titipan saja. Bila Tuhan menghendaki maka semuanya akan hilang kembali.
Kita smua lahir ke dunia ini tidak membawa apa-apa dan saat meninggalpun akan tidak membawa apa-apa juga, selain nama dan amal baik yang akan selalu diingat oleh kerabatnya.
Salam.