Minggu, Maret 10, 2013

Oma TTK meninggal dunia




Oma TTK adalah penghuni Panti Wreda Kasih yang berusia paling sepuh, 93 tahun. Usianya yang sudah lanjut seharusnya memberikan perasaan nyaman. Oleh kelurganya Oma TTK dititipkan di Panti sejak puluhan tahun yang lalu.

Dalam usia yang lanjut ini Oma TTK menderita cukup banyak penyakit antara lain: Cardio megalia ( pembesaran Jantung ), sesek nafas yang disebabkan penyakit Ashma, penglihatan sudah gelap akibat Katarak kedua matanya, pendengarannya juga sudah banyak berkurang sehingga kalau bicara dengan Oma TTk mesti dengan suara lebih keras, gangguan tidur ( Insomnia ), berat badan yang menurun seiring dengan usia lanjutnya, terakhir Berat Badannya 30,5 kg. Oma TTK untuk berpindah tempat menggunakan Kursi roda.

Bila Oma dan Opa yang lain setahun 2 kali mengikuti rekreasi keluar dari Panti, misalnya untuk sekedar melihat pemandangan dan makan siang bersama, maka Oma TTk tidak dapat mengikutinya. Kasihan juga Oma ini.

Tgl 21 Peb 2013 saya diberi kabar oleh Ibu Panti, Ibu E, katanya Oma TTk terjatuh dari tempat tidur yang tidak begitu tinggi dan mengalami patah tulang paha kiri. Keadaan keropos tulang ( osteoporosis ) yang diderita Oma TTK menyebabkan mudahnya terjadi patah tulang ini. Oma langsung dirawat di RSU Gunung Jati, Cirebon. Oleh Dokter Ahli Bedah Tulang, Dr. A, Oma TTK diberi traksi dengan beban sekitar 3 kg pada kaki kirinya. Keadaan osteoporosis ini tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi dan hanya mungkin diberikan terapi konservatif dengan traksi pada kaki kirinya.

Hari Jum’at tgl 1 Maret 2013 saya selesai memeriksa kesehatan Oma dan Opa yang tinggal di Panti bermaksud menegok Oma TTK. Ada banyak Oma dan Opa yang turut mengenok Oma TTK di RSU G Jati.

Setelah kami bertemu dengan Oma TTK, mendadak Oma mengalami kesulitan nafas karena ada banyak lendir di saluran penfasannya. Oleh perawat lendir itu disedot dengan alat penyedot. Keadaan Oma makin jelek. Nafasnya berhenti. Dokter Bedah Tulang, Dr. A, sempat datang dan diinstruksikan dilakukan tindakan Resusitasi agar Jantungnya berdenyut kembali. Seperempat jam keadaan tetap tidak berubah dan Oma dinyatakan telah meninggal dunia sesaat kami menengok Oma. Sepertinya Oma TTK pamitan kepada kami yang datang menengoknya.

Beberapa jam kemudian jenasah Oma TTK dibawa ke Panti Wreda Kasih untuk disemayamkan. Sore hari ada banyak anggota Jemaat Gereja kami yang datang melayat Oma TTK. Semua anggota keluarga hadir di Panti.

Hari Sabtu, 2 Maret Oma TTK dimakamkan di pekuburan umum Sasono Mulyo, Cirebon.

“Selamat jalan Oma TTK.”

Kini penghuni Panti berkurang seorang penghuninya menjadi sepuluh orang Oma dan Opa.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar