Jumat, Mei 28, 2010

Kembang kertas









Suatu pagi hari, 2 tahun yang lalu ketika saya dan isteri jalan pagi melintas suatu taman. Saya melihat ada pohon Kembang kertas (Bougainvillea glabra )yang sedang berbunga warna Pink. Saya memetik 2 buah tangkai pohon itu. Saya ingin sekali menanam pohon kembang kertas ini di halaman rumah kami.

2 buah tangkai pohon ini dengan mudah tumbuh. Keluar daun yang makin lama makin lebat dan akhirnya berbunga juga , persis seperti pohon induknya.

---

Sore ini saya sedang berkebun, memangkas dahan pepohonan yang tumbuh di halaman depan rumah kami. Ketika tiba giliran pohon Kembang kertas, hati saya tertegun. Kagum dengan bunga-bunga yang sedang mekar. Indah sekali tampaknya di bawah sinar matahari. Dengan warna Pink yang cerah membuat siapapun akan terkagum-kagum melihat Kembang Kertas itu.

Isteri sayapun sangat kagum dengan pohon Kembang Kerstas yang nyaris berbunga sepanjang tahun. Pohon ini menyukai banyak sinar matahari dan tahan kekeringan. Tidak disiram setiap haripun, pohon ini selalu berbunga. Daya tahan terhadap keringnya luar biasa.

Sang Pencipta membuat semua indah pada waktunya.
Apapun yang kita tanam asal tanahnya bagus dan rajin disiram, maka ia akan berbunga atau berbuah.

---

Beberapa tahun yang lalu kami juga menanam 5 buah pohon Srikaya (Annona squamosa ). Pohon2 ini berbunga dan berbuah. Buahnya besar dan rasanya manis. Luar biasa. Beberapa tahun kemudian pohon-pohon Srikaya ini terserang hama Jamur dan akhirnya kami tebang karena buahnya sudah tidak bagus lagi.

Saat ini ada sebuah pohon yang sepanjang tahun berdaun lebat dan berbuah banyak. Pohon itu adalah pohon Belimbing Wuluh ( Averrhoa bilimbi ). Rasanya asam. Dapat di masak sebagai bumbu yang memberikan rasa asam. Di daerah kabupaten Cirebon ada sebuah Rumah Makan “Amarta”, dengan hidangan yang khas yaitu Empal Gentong ( semacam Soto Daging Kambing bersantan ) dan Emal Asam ( empal Gentong tetapi bumbu santannya diganti dengan Belimbing Wuluh tadi ). Kuahnya bening dan rasanya asam segar.

Oleh karena Rumah Makan ini laris, maka disekitarnya ada banyak penduduk yang membuka warung Empal Asam selain Empal Gentong. Bila waktu makan siang tiba maka sepanjang jalan raya Plered banyak diparkir mobil dan sepeda motor. Para tamu banyak yang santap siang disini. Bila anda mengunjungi kota Cirebon, jangan lupa mencicipi Empal Gentong dan Empal Asam. Boleh juga kalau saya diajak sebagai Guide.

2 km dari lokasi tsb ada sebuah Desa yang bernama Trusmi, Kabupaten Cirebon. Disini ada banyak toko ( seringnya ber AC yang membuat para tamu nyaman berbelanja ) yang membuat dan menjual kain batik. Ada yang sudah jadi Baju lengan pendek dan panjang dan ada juga yang masih batik bakalan ( yang belum diolah menjadi pakainan). Tahun lalu Ibu Negara kita beserta rombongan datang ke Trusmi dan memborong kain batik khas Cirebon.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar