Siang ini saya menerima SMS dari relasi saya, Ny. JS, 58 tahun.
Sudah 1 minggu ia berada di Malaysia , tinggal di Apartemen putrinya yang bekerja dan tinggal di Negara jiran ini.
Isi SMS itu mengabarkan bahwa ia sekarang menjadi orang kaya dadakan ( tiba-tiba jadi kaya ) karena ikut tinggal di tempat tinggal putrinya yang penghasilannya berkecukupan. Pergi kemana-mana naik mobil, tinggal di sebuah Apartemen yang baik, makan minum tentu ditanggung putrinya.
Di dunia ini tidak ada yang sempurna. Ada sisi baik dan sisi tidak baik, ada orang kaya dan ada orang miskin, ada siang dan ada malam, ada pria dan ada wanita, ada tua dan ada muda, ada sakit dan ada sehat.
Nah ketika stay di Malaysia ini, relasi saya menderita nyeri sendi lutut terutama ketika bangun tidur pagi. BB nya emang lebih dari normal alias gemuk. Wajar kalau sendi lutut akan menahan lebih berat menahan BB nya dari pada kalau ia mempunyai BB yang normal.
Katanya ia sudah diantar berobat kepada Dokter Tulang dan diterapi. Lututnya di beri aliran listrik, dikompres dengan sebuah alat kompres dingin, di beri resep Krim kulit yg dioleskan (harganya 120 RM / Rp. 400.000,- an ). Ongkos periksa dan alat kompres tadi total jatuhnya sekitar Rp. 900.000,- an.
Yang ia keluhkan bukan biaya berobatnya ( yang tentunya ditangung putrinya ) tetapi itu lho. Sakitnya tidak sembuh. Ia minta saran saya minum obat apa? Aneh juga ya, paahal ia sudah berobat kepada Dokter setempat. Via SMS saya jawab cobalah minum obat NSAID yang mengandung Na diclofenak 50 mg 2-3 tablet/hari atau Tablet Ibuprofen 400 mg 3 x 1 tab/hari. Kalau beli yang Generik harga obat itu masih sangat terjangkau dan manjur khasiatnya.
Pada SMS yang ke 2 ia menyatakan bahwa living cost disana mahal bagi orang kita. Ia merasa lebih enak dan lebih nyaman tinggal di Negara sendiri. Tidur di bed yang seadanya akan lebih nyenyak dari pada tidur diatas spring bed mahal tetapi bukan milik sendiri. Makan seadanya dengan Tempe dan Tahu Goreng yang dicocol dengan Kecap ABC / Bango akan terasa jauh lebih nikmat dari pada Spageti atau menu makanan lain yang namanya asing baginya.
Dari kisah relasi saya ini saya membenarkan pendapat bahwa:
1. Lebih enak hidup di negara sendiri dari pada negara orang lain ( kecuali kalau sekedar pergi melancong 1 minggu ).
2. Berupayalah jangan sakit sebab saat ini biaya berobat mahal, apalagi di negara lain ( kita dianggap sebagai orang asing shg biaya berobat juga lebih mahal dari pada penduduk setempat ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar