Kamis, Juli 29, 2010

Kurang pendengaran




Sejak 4 hari yang lalu ada 5 orang  Tukang yang bekerja memperbaiki atap rumah kami. Dalam musim hujan bulan-bulan lalu banyak genting yang bocor yang memerlukan perbaikan.

4 orang bekerja di atap dan ada 1 orang yang meladeni mereka untuk menyiapkan  genting dan adukan semen yang akan dinaikkan ke atap.

Ketika ada banyak genting yang diturunkan untuk diganti yang baru, saya bertanya kepada Sdr. K, 30 tahun.

Ada berapa buah genting yang rusak? Coba ini dihitung.” Saya  berkata kepada Sdt. K.

Sdr. K diam tidak bereaksi apa-apa. Permintaan yang sama saya ucapkan lagi. Tetap tidak bereaksi. Saya agak jengkel juga. Saya kok dicuekin. Akhirnya saya  hitung sendiri berapa genting yang diturunkan. Ada 131 buah genting yang pinggirnya sudah geripis termakan usia terpaan panas dna curah hujan selama 21 tahun sejak rumah ini dibangun.

Saya menduga, mungkin pendengaran Sdr. K ini tidak beres sehingga ia tidak  mengerti apa yang saya katakan. Anehnya kalau temannya yang sedang bekerja diatas minta dikirim adukan semen, kok K dapat mengerti dan segera  menyiapkannya.

Saat istrahat siang tiba  dan ketika saya akan memberikan uang makan kepada para tukang, saya bertanya kepada salah seorang dengan agak berbisik

“Apakah pendengaran Sdr. K itu ada gangguan atau tuli?”

Sdr. M, 29 tahun menjawab “Iya Pak, K itu telinganya sejak kecil kurang mendengar akibat infeksi telinga.” ( mungkin radang tekinga tengah / conge ).

Saya membatin “Oh…rupanya benar ia agak tuli.” Kasihan juga Sdr. K ini orangnya tegap dan tampangnya tidak jelek-jelek amat.

---

Bila kita sedang mengemudikan  mobil dan saat  hendak mendahului mobil di depan kita biasanya kita membunyikan Klakson mobil kita untuk memberi isyarat kepada mobil di depan kita bahwa kita akan mendahuluinya.

Mobil-mobil di depan kita kadang kala tidak meu memberi jalan kepada kita setelah diklakson.

Mungkin mereka tidak rela didahului oleh kita atau mungkin telinga mereka tuli / agak tuli mirip Sdr. K ini. Jadi kita jangan terburu-buru marah dan bertindak ugal-ugal. Menghadapi orang yang mempunyai gangguan pendengaran, agak susah dan perlu kesabaran. Bila tidak sabar, cape deh………

Rahasia Panjang Umur




Masalah umur sudah diatur oleh Sang Pencipta. Manusia boleh berusaha, tapi Tuhan yang menentukan. Ada artikel yang menarik untuk kita baca, seperti di bawah ini.

---

KOMPAS.com 28-07-2010.
Salah satu topik berita yang jadi hot saat pelaksanaan Sensus Penduduk di bulan Mei lalu adalah ditemukannya orang-orang yang berusia di atas 100 tahun. Tak heran bila Anda jadi ingin tahu apa rahasianya. Sebenarnya, sih, tidak susah untuk bisa panjang umur dan tetap sehat. Pastikan Anda punya beberapa hal berikut:

1. Berperut Rata

Riset National Institute on Aging menyatakan, wanita berperut buncit berisiko meninggal dunia lebih cepat dibandingkan yang berperut rata. Ukuran lingkar pinggang yang perlu dipertahankan adalah di bawah 80 cm ( pria: dibawah 90 Cm ). Rajin-rajinlah berolahraga dan santap makanan mengandung Omega 3, agar terhindar dari berbagai risiko peradangan akibat radikal bebas.

2. Jauhi Minuman Bersoda

Menurut penelitian di Boston, Amerika Serikat, minuman bersoda bisa menyebabkan gangguan metabolisme. Sementara, bila metabolisme terganggu, otomatis tingkat kesehatan kita juga tidak prima. Padahal, inilah modal penting yang perlu kita punya bila ingin hidup panjang.

3. Miliki Sahabat Baik

Kita membutuhkan orang lain untuk bisa sehat dan bahagia. "Hubungan antar individu yang baik adalah obat penangkal stres yang ampuh," jelas Micah Sadigh, Ph.D., profesor psikologi Cedar Crest College. Mental dan fisik akan lebih sehat kalau kita punya teman yang selalu mendukung.

4.
Berpendidikan Tinggi
Penelitian Harvard Medical School
menemukan, orang yang menempuh pendidikan tidak kurang dari 12 tahun punya harapan hidup 18 bulan lebih panjang. Selain itu, hanya 10 persen dari orang yang berpendidikan tinggi yang jadi pencandu rokok. Para ahli percaya, pendidikan membutuhkan kesadaran untuk menjaga diri dan lingkungannya.

---

Nah sekilas tampaknya mudah bukan, bagaimana di lapangan tergantung masing-masing individu.?

Rabu, Juli 28, 2010

Pasien tidak patuh berobat




Kemarin datang berobat Pak. S 35 th, seorang salesman suatu perusahaan dagang dengan keluhan batuk ada darah lagi.

Dari Kartu pasien, saya melihat ia menderita TB paru. Berobat dengan keluhan batuk ada darah pada tanggal 15-4-2010. Hasil Foto Thorax: Spesific process, duplex. Diberi kombinasi obat anti TB  untuk 10 hari. Dipesan agar bila obat habis datang kembali untuk mendengar apakah ada efek samping atau keluhan dari pemberian  obat-obatan tadi.

Pemberian obat anti TB paru dijadwalkan untuk minimal selama 6 bulan terus menerus.
Setelah minum obat-obatan tsb, pasien merasa “sudah baikan” dan ia tidak datang kembali untuk kontrol.

Bagaimana akan sembuh kalau minum obat selama 10 hari saja dari 6 bulan yang seharusnya ia lakukan. Pasien ini tidak patuh untuk berobat.

Ketika ditanya “Mengapa tidak datang kembali setelah obat habis?”

Pasien menjaqwab “Setelah minum obat itu, badan saya  sudah tidak ada keluhan lagi. Jadi saya tidak kembali lagi.”
“Lho, saya kan sudah berpesan, bila obat habis 10 hari kemudian harap datang kembali untuk menerima obat selama 1 bulan dst selama 6 bulan berturut-turut, bila ingin sembuh dari TB paru anda.” Saya  menjelaskan kepadanya.

Pasien diam. Mungkin merasa bersalah atau mungkin merasa “sudah baikan” dan tidak perlu datang kontrol kembali. Penjelasan saya sepertinya tidak diperhatikan baik-baik, meskipun itu untuk kepentingan pasien dan bukan untuk kepentingan dokter.

Seperti yang sering saya tulis di Blog ini bahwa  untuk berbuat baikpun ternyata tidak mudah. Ada batu sandungan di depan kita.

Akhirnya kepada pasien ini, saya berikan kombinasi obat anti TB selama 1 bulan dengan pesan bulan depan bila obat sudah habis mesti disambung lagi. Makanlah ekstra Protein ( sebutir telur ayam matang dan atau segelas susu  setiap hari ) untuk meningkatkan gizinya. Pesan terakhir: “Stop merokok”.

Apakah pasien ini akan mematuhi advis dokternya? Semoga.-

Selasa, Juli 27, 2010

Website Kedokteran favorit




Sebagai dokter harus selalu belajar dan menimba ilmu. Sumbernya  bisa baca buku teks ( harganya selalu mahal terutama bagi pensiunan ),  baca dari website dan cari yang gratisan.

Asal punya Laptop / Desktop, dan ada fasilitas untuk akses Internet ( dengan Speedy dari telkom atau pakai USB Modem GSM: Telkomsel Flash, IM2 Indosat atau CDMA: Starone, Smart ), kita dapat membaca banyak artikel di web tsb. Sambil minum Kopi di café atau lain-lain tempat dengan tersedianya Hotspot maka kita dapat membaca beberapa artikel sambil menyeruput Kopi.

Ada banyak website yang dapat kita kunjungi dan salah satu yang menjadi favorite saya adalah: http://www.medscape.com

Untuk dapat membaca lebih lanjut kita mesti Registrasi ( Free ) terlebih dahulu.
Disini terdapat banyak rubrik, antara lain: Medscape, MedscapeCME, Emedicine, Drugs, Medline, All.

Yang menarik adalah kita dapat mendownload beberapa artikel kedokteran yang dapat kita baca di handphone kita: Iphone, Ipod touch, Blackberry ( Bold, Curve, Javelin, Tour, Storm, Storm2 ), yang dapat dilihat di: http://www.medscape.com/public/blackberry

Banyak artikel di website terutama dari USA yang dapat didownload langsung dari handphone Iphone dan Blackberry. Sebagian lagi  dapat melalui HP Android ( Samsung, Huawei, Nexus dll ) yang saat ini makin populer di negara kita.

Sayang Iphone dan Blackberry Storm ( dg layar yg lebih lebar dari pada tupe BB lainnya ) masih mahal. Saya sendiri mempunyai Nokia E63 dengan OS Symbian.
Saya belum menjumpai website Kedokteran dimana artikelnya dapat didownload langsung dari HP Symbian agar dapat dibaca di HP tipe ini. Padahal HP Symbian sudah lama beredar dan cukup populer yang dipakai oleh HP Nokia.

Wah… mesti nabung lagi nih atau cari sponsor utk punya BB atau Iphone yang punya layar lebar > 3 “ agar lebih nyaman membaca teks-nya  bagi mata  usia lanjut seperti saya ini.

Bila kesulitan membaca artikel dalambahasa Inggris, kita  dapat minta bantuan pak Google ( www.translate.google.co.id ) untuk mencerjemahkan teks atau seluruh wesbie ke dalam bahasa Indonesia. Untuk teks, copy  teks yang terpilih dan paste ke kolom terjemahan di website tsb dan klik terjemahkan. Untuk seluruh website yang dimaksud ( copy dari alamat pada Browser yang kita pakai ( IE, Firefox, Opera ) masukkan alamat URL ini ke dalam kolom terjemahan. Klik terjemahkan. Tunggu sebentar dan hop….muncul teks dalam bahasa Indonesia.

Hasil terjemahannya sering kali agak janggal. Maklum yang bekerja itu adalah mesin pencerjemah, yang bekerja  kata demi kata, bukan suatu rangkaian kalimat yang hasil terjemahannya nyaman dibaca. Meskipun demikian lumayan juga untuk dapat memahami isi artikel yang kita baca.-




Minggu, Juli 25, 2010

Pdf Reader Portable



Kali ini  saya akan sharing pengalaman menggunakan aplikasi Pdf Reader Portable yang tersimpan dalam sebuah USB flash.

Sebuah file text dapat berbentuk file.doc atau pdf file.
File .doc dapat dibuka dengan aplikasi Microsoft Office Word dengan ukuran file aplikasi yang besar dan File pdf dapat dibaca dengan aplikasi PDF reader. Ada  yang kecil yang dapat disimpan di sebuah USB flash sebuah aplikasi PDF reader dengan ukuran file

Bullzip PDF Printer 7.1.0.1195 for Windows
File .doc ( Word ) dari Hard disk Komputer ( Desktop / laptop ) kemudian dijadikan file .pdf dengan menggunakan alat bantu file: Bullzip PDF Printer ( 4,1 Mb ) yang dapat didownload gratis dari website:

Ketika  file doc ( misalnya humor.doc ) akan di Print, maka dari Menu Pop up Printer di layar Monitor, pilihlah Printer Bullzip Printer ( bukan Printer yang biasa kita pakai untuk mencetak text seperti biasa ).

Setelah dipilih maka akan muncul tampilan  pertanyaan  file pdf ( humor.doc ) ini akan disimpan di Folder mana. Klik Browse folder di USB yang akan kita pakai. Buatlah foder I:/Ebook ). Tunggu sebentar untuk aplikasi ini bekerja.

Akhirnya akan terbentuk file pdf dari file doc yang kita pilih (  I:/ Ebook/humor.pdf ).

Selanjutnya buka aplikasi Sumatara PDF Reader, open folder di USB ( I:/Ebook/humor.pdf  )
Open  file dari folder I:/Ebook/humor.pdf ).

Aplikasi Sumatra Pdf file ( 1646 Kb ) dapat didownload secara Gratis di: http://www.snapfiles.com/get/sumatrapdf.html dan di Install di salah satu folder di USB flash, misalnya I:/Ebook.

File humor.pdf akan tampil di layar Monitor Desktop / laptop  yang kita pakai.

Jadi dengan sebuah USB kita dapat membuka file pdf ( yang sudah kita buat sebelumnya atau copy dan paste ) dimana saja  ( Warnet, Komputer Teman, Laptop sendiri ) kita berada berkat bantuan sebuah alat kecil ( USB flash ). Di dalam USB flash ini sekaligus sudah ada PDF Reader dan text kita dalam jumlah yang banyak dalam bentuk .pdf. USG flash tadi dapat kita simpan dalam saku kita.

Happy reading. Ciao.-

Kamis, Juli 22, 2010

Manfaat kritikan



Kemarin sore datang berobat Pak H, 45 tahun. Pak H adalah seorang Pimpinan sebuah kantor pemerintahan. Keluhan Pak H adalah: marah, kecewa, susah tidur sejak 2 hari. Keluhannya ini berawal ketika 3 hari yang lalu saat dilakukan Staf meeting ada seorang bawaannya yang mengkritik suatu kebijaksaan yang  telah ia putuskan demi kemajuan Kantornya.

Pak H merasa tidak senang kalau ia dikritik. Sebagai Pimpinan , ia merasa tidak senang kalau ada kritikan yang dilontarkan kepadanya. Akibatnya  timbullah keluhan seperti diatas.

Seteah dilakukan pemeriksaan fisik, semua dalam batas normal. Terjadilah dialog antara Pak H dengan saya.

“Kalau kritikan bawahan anda bersifat positip, mengapa anda tidak menerima masukannya?” saya bertanya.

“Itulah, Dok. Saya tidak senang kalau ada bawahan yang mengkritik saya. Yang bertindak sebagai pengambil keputusan kan saya sebagai Pimpinan.” Kata Pak H.

Saya melanjutkan pendapat saya “Pak H, dalam suatu kantor, disana ada Pimpian dan ada bawahan. Mereka bekerja sama dalam satu tim / team work. Pimpinan tidak dapat bekerja tanpa adanya bawahan. Bawahan tidak akan berhasil tanpa seorang Pimpinan. Jadi  antara Pimpian dan bawahan  harus bekerja sama dalam mencapai sutau tujuan / target.”

Pak H menjawab “Itu benar, Dok. Kebijakan yang diambil saya, sudah benar menurut saya. Jadi tidak perlu dikritik lagi oleh bawahan saya. “

Saya melanjutkan “Dalam suatu pertemuan / staf meeting tentu ada suatu pembahasan tentang masalah yang dihadapi oleh Kantor. Kalau ada masukan / kritikan  dari bawahan , maka Anda sebagai Pimpinan  sebaiknya memperhatikan. Check and recheck.”

“Pak H, sebuah Layang-layang dapat terbang kalau ada hembusan angin. Makin kuat  angin bertiup, makin tinggi Layang-layang itu terbang. Makin banyak kritikan, maka makin kuat Pimpinan untuk berpikir dan bertindak sebagaimana seharusnya. Kalau tidak ada kritikan, maka kita semua akan terlena. Jadi menurut saya kritikan itu ada baiknya bagi orang lain agar  bisa lebih maju.”

Pak H terdiam setelah mendengar perkataan saya.
“Dok, apakah keluhan saya ini timbul karena saya tidak mau menerima kritikan itu?”

“Rasanya benar. Anda seharusnya mengkaji ulang kebijakan yang sudah diambil dan kalau perlu direvisi dalam Staf meeting kantor anda. Kalau semua yang hadir menyetujuinya maka rasanya tidak ada masalah lagi.” Jawab saya.

“Dok, kebijakan saya itu kan demi kebaikan Kantor dan semua karyawan. Mengapa timbul kritikan terhadap saya? kata Pak H.

“Benar Pak H. Untuk berbuat baikpun kadang kala tidak mudah. Ada batu sandungan di depan kita.”

Akhirnya saya memberikan resep obat penenang untuk Pak H, agar ia dapat menikmati tidurnya. Semoga Pak H beserta Stafnya dapat bekerja lebih baik lagi demi kemajuan Kantor mereka.-

Selasa, Juli 20, 2010

Vaksinasi Hepatitis B


Kemarin pagi saya bekerja sama dengan sebuah perusahaan obat yang memasarkan vaksin, melakukan imunisasi Hepatitis B. Pagi itu merupakan vaksinasi yang kedua dari rencana 3 kali berturut-turut selang 1 bulan di sebuah Sekolah Dasar di kota kami.

Targetnya 53 muris SD kelas I-VI yang orang tuanya bersedia membiayai vaksinasi ini  bagi putra/i mereka. Maklum vaksinasi ini tidak gratis.

Meskipun ini merupakan vaksinasi yang kedua, masih ada murid yang menangis, ketakutan, bahkan bersembunyi di bawah bangku yang ada dalam ruangan. Beberapa Guru dan Kepala Sekolah turut hadir dalam pelaksanakan vaksinasi ini.

Ada 2 siswa yang menangis hebat dan berontak, meskipun didampingi oleh ibu mereka. Mereka menolak disuntik meskipun dengan jarum kecil sepanjang 12 mm. Akhirnya dengan dipegangi ibunya dan seorang Guru, saya berhasil memberikan vaksinasi sebanyak 0,5 cc vaksin.

Perlakukan terhadap murid tadi tampaknya kurang manusiawi, tetapi the show must go on. Apa boleh buat, hanya itulah cara yang paling praktis demi kesehatan sang murid.

Secara tehnis pemberian vaksinasi terhadap murid yang tenang dan duduk manis hanya membutuhkan waktu 10 detik saja.Terhadap murid yang ketakutan, menangis, lari-lari, memerlukan waktu yang lebih lama. Bila berhasil dalam wakatu 10 menit saja, sudah bagus. Kami memberikan kesempatan vaksinasi pada giliran yang terakhir saja.

Pada akhir tugas ini, kami merasa cape deh. Bukan cape bekerja, tetapi cape menghadapi sikap dan perilaku murid yang menolak dan berontak  divaksinasi. Padahal semuanya untuk kesehatannya sendiri.

Untuk berbuat baikpun, ternyata tidak mudah. Ada batu sandungan di depan kita.

Sudah biasa menghadapi kejadian serupa ini, semoga saya tidak lagi merasa cape deh. Amin.

Kamis, Juli 15, 2010

H U M O R


Operasi Usus Buntu

Sang pasien mati-matian membujuk dokter agar tidak membedahnya.
"Sebetulnya saya tidak menderita penyakit yang serius," ungkapnya,
"kecuali usus buntu saya agak terasa gatal."
"Baiklah kalau begitu," jawab dokter,"mari segera kita keluarkan."
"Apakah usus buntu ini harus dikeluarkan hanya karena gatal sedikit, Dok?"
"Tentu saja," balas dokter dengan nada tidak sabar.
"Setelah dikeluarkan barulah kita bisa menggaruknya."

Tes Darah

Dua orang cowok sedang duduk di sebuah klinik kesehatan. Salah satu dari mereka
menangis sampai bercucuran air matanya.
Cowok yang lain bertanya, "Mengapa kamu menangis ?"
Yang nangis menjawab, "Saya kesini untuk tes darah."
Cowok yg lain tanya, "Trus kenapa? Kok kamu sampai menangis? Takut?"
Yang nangis menjawab, "Bukan. Ketika sedang menjalani tes darah, mereka memotong
jariku."
Mendengar hal ini cowok yang lain mulai menangis. Cowok yang pertama kaget dan
bertanya, "Lho, kenapa kok kamu yang menangis sekarang ?"
Jawab cowok yang lain, "Soalnya... aku datang kesini untuk tes urine..."

Penyakit Jamur pada Kulit


Kemarin malam saya mendapat telepon dari seorang wanita Ny. L yang mengatakan bahwa Ibunya Ny. P, 82 tahun mengeluh kulitnya gatal-gatal dan pada dadanya ada sedikit bercak kemerahan. Ia minta saran untuk pengobatannya.

Saya menyatakan besok siang akan mengunjungi rumah mereka.
Sangat sulit membuat Diagnosa ( menentukan penyakit ) dan sekaligus memberikan Terapi ( pengobatan ) yang tepat untuk suatu penyakit Kulit. Penyakit kulit sebagian besar ( 70 – 80% ) akan ter-Diagnosa pada pemeriksaan pandang ( Inspeksi ) Tanpa melihat kelainannya , sangat suit menentukan apa penyakitnya. Kalau Diagnosanya salah maka terapinya juga akan salah juga alias pasein tidak akan sembuh. Kalau pasen tidak sembh, Lalu akan bermacam-macam pendapat orang terhadap Dokter.

Keesokan siangnya ketika saya datang berkunjung ke rumah pasien Ny. P, saya melihat ada banyak kelainan pada kulit tubuhnya. Pada lengan kirinya terdapt Skin rash yang gatal, pada kulit dibalik Payudaranya tampak bercak-bercak kemerahan yang juga gatal dan pada lipat pahanya terdapat bercak kemerahan yang gatal. Ny. P adalah penderita Diabetes mellitus selama beberapa tahun.

Saya membuat Diagnosa sebagai Dermatomycosis ( kelainan kulit akibat infeksi jamur ) pada pasien D.M. Kelainan kulit gatal sering terdaat pada usia lanjut karena kulit kering, sekresi minyak kulit sudah berkurang. Dermatomycosis juga sering terdapat pada lokasi tubuh yang spesifik: yang panas dan lembab ( ketiak, di balik payudara, lipat paha, sela-sela jari tangan dan kaki ).

Pengobatan psien ini  jadi lebih mudah: minum obat /tablet Kencing manis diteruskan dan diberi Krim anti Jamur dan tablet anti jamur selama 3 minggu.

Pasien puas ( merasa sudah diperiksa dokter dan dokter  paham penyakitnya ) dan dokter puas ( dapat menentukan diagnosa penyakitnya ). Win-win solution.

Pasien tidak datang kembali


4 hari yang lalu datang berobat pak F, 59 th. Keluhannya tadi padi ( beberapa jam yang lalu ) ia merasa mulutnya miring ke kanan dan kepala sebelah kiri agak nyeri. Selama ini Pak F merasa tubuhnya baik-baik saja. Ia seorang Pedagang yang berjualan di sebuah Pasar Tradisionil. Ia datang ke tempat partik saya dengan naik Sepeda.

Pada pemeriksaan, saya menemukan: tekanan darahnya: 140/80 mmHg, anggota gerak normal, Jantung, Paru-paru: normal. Ketika diminta untuk menjulurkan lidah, lidahnya  sedikit miring ke kanan ( beerapa jam yang lalu Pak F melihat di depan cermin bahwa mulutnya jelas miring ke kanan ).

Saya  merasa ia terserang Stoke tahap awal. Untuk dikonsulkan kepada Dokter Ahli Syaraf, ia menolak karena biaya.

Saya memberi advis untuk melakukan pemeriksan darah terhadap Lemak darah ( Koesterol, Trigeliseride, HDL dan LDL ) dan Glukose darah. Pak F setuju saya memberikan Surat Pengantar ke sebuah Laboratorium Klinik terdekat.

Pengobatan sementara, saya memberikan resep tablet anti nyeri dan tablet asprin dosis rendah. Setelah hasil darah datang, saya akan memberikan tambahan obat. Pak F setuju rencana tsb dan kemudian ia meninggalkan tempat praktik saya.

3 hari saya menunggu hasil pemeriksaan darah Pak F, tetapi sampai saat ini tidak kunjung tiba. Saya tidak tahu bagaimana perkembangan kesehatan pak F karena saya tidak dapat memeriksanya kembali setelah diberi Surat Pengantar Pemeriksaan darahnya.

Kemungkinannya adalah:
  1. Pasien merasa “baikan” dengan resep obat yang diberikan
  2. Pasien  tidak punya biaya untuk pemeriksaan darahnya
  3. Pasien pindah ke dokter lain.

Kesimpulannya:
Menghadapi pasien yang demikian sungguh sulit memberikan terapi terbaik, mengingat perlu pemeriksaan Penunjang ( Darah dll ) dan kalau perlu merujuk kepada Dokter Ahlinya.

Semoga Pak F benar sembuh dari sakitnya. Amin.

---



Tanda dan gejala stroke.
Yang paling umum tanda dan gejala Stroke memiliki meliputi:

• sakit kepala hebat
• kebingungan, merasa goyah atau kehilangan koordinasi
• slurring kata atau mengalami kesulitan memahami apa yang dikatakan orang
• tiba-tiba kehilangan visi atau penglihatan kabur
• merasa mati rasa atau lemah (atau yang lumpuh) pada satu sisi tubuh.

The Stroke Association USA merekomendasikan penggunaan  the FAST test  untuk memeriksa apakah seseorang menderita Stroke atau tidak:
  • F - Facial weakness. Dapatkah ia tersenyum? Apakah mulut atau kelopak mata kebawah?Apakah wajah pasien tertarik kesatu isi? 
  • A - Arm weakness. Apakah pasien dapat mengangkat kedua tangannya dan mempertahankannya?
  • S - Speech problems.  Apakah ia dapat mengerti apa yang kita katakan dan dapatkah ia bicara dengan jelas?  
  • T- Time to call 999. Telepon nomer 999, bila anda melihat seseorang memiliki tanda-tanda seperti diatas. ( Kalau dinegara kita maka segeralah pasien dirujuk ke UGD / Unit Gawat Darurat  Rumah Sakit terdekat ).

Kamis, Juli 08, 2010

Langganan tetap



Biasanya bila kita ingin mendapatkan pelayanan tertentu, akan minta bantuan ahlinya yang tetap.

Kalau kita ingin potong rambut kita datang ke barber shop tertentu dan minta dilayani oleh Barber tertentu.
Kalau kita akan melakukan service kendaraan, kita akan mendatangi Service station tertentu.
Kalau kita akan menikmati makan malam kita akan mendatangi Rumah makan tertenu yang sudah cocok masakannya.
Kalau kita akan berobat kepada Dokter, kita akan mengunjungi Dokter yang sudah menjadi langganan kita atau berdasar atas rekomendasi teman yang sudah pernah berobat kepada dokter tsb.

---

Memang saya pikir kita  sebaiknya mempunyai ahli di bidangnya masing-masing ( Barber, Mekanik, Tukang Listrik, Dokter, Dokter Gigi, Rumah Makan, Supir tembak dll profesi ).

Demikian juga dengan saya. Ketika suatu siang akan potong rambut, mengunjungi Barber shop langganan saya. Disana ada 2 Barber, Pak A dan Pak B. Saya pelanggan Pak A.
Ketika saya datang sudah ada 4 orang yang sudah antri kepada Pak A. Pak B hanya ada 1 pelanggan yang sedang dipotong rambutnya. Kalau saya menunggu giliran ke 5, berapa lama lagi saya harus menunggu? Bisa satu jam lebih. Wah terlalu lama. Bisanya saya yang ditunggu oleh pasien, tetapi ketika akan potong rambut, Dokter harus tunggu antrian dipotong rambutnya. Akhirnya saya pulang saja, lain hari akan berkunjung ke Barber shop itu lagi.

Pernah suatu kali saya menghadapai kejadian yang sama dan pergi menuju Barber shop lain disebrangnya. Saya kurang cocok dengan hasil guntingan Barber yang lain itu. Akhirnya saya menjadi pelanggan Barber Pak A tadi.

---

Kemarin pagi, saya kedatangan 2 orang pasien. Pasien C, 40 th, seorang Bapak datang berobat untuk gangguan sendi lututnya. Selesai memeriksa Pak C, saya memepersilahkan Ibu D, 35 tahun untuk masuk ke Ruang Periksa.

Ibu D mengatakan bahwa ia akan berobat kepada Dokter H ( isteri saya ). Beruntung isteri saya sedang berada di tempat. Saya melaporkan kepadanya bahwa ada pasien yang ingin berobat.

Ibu D ingin berobat kepada Dokter, tetapi Dokter  yang sudah menjadi langganannya. Ia menolak untuk diperiksa oleh saya. Saya dapat memaklumi keinginanya. Hal seperti itu sudaj sering terjadi.

Disaat isteri saya  sedang ke luar kota sehingga tidak dapat buka praktik, para pasiennya tetap tidak mau diperiksa oleh saya ( dokter lain ). Demikian juga para pasien saya yang tetap tidak mau diperiksa oleh dokter lain meskipun itu adalah isteri saya sendiri.
Alasannya: takut tidak cocok obatnya, sudah biasa dengan dokter tsb, ingin control Spiral ( alasan ini sangat dimaklumi oleh saya ) dll.

---

Bila Teman Sejawat menghadapi kejadian seperti diatas, harap maklum dan jangan kecil hati. Tiap orang punya rejeki masing-masing. Amin.-