Selasa, September 23, 2014

SAKIT TENGGOROKAN


Minggu yang lalu Pak L, 25 tahun datang berobat. Keluhannya sakit tenggorokan sejak 2 hari yang lalu.

Pak L tinggal di kota Cirebon. Sebagai salesman sebuah perusahaan ia sering bepergian naik sepeda motor dari kota Cirebon – Bandung – Cirebon. 4 hari yang lalu ia dari Bandung sepulang dari sebuah rapat perusahaan ia pulang ke Cirebon naik sepeda motor. Kondisi badan yang lelah dan tidak fit sebenarnya ia dapat naik bus ke Cirebon. Ia berpikir kalau naik bus, maka setibanya di Cirebon ia tidak mempunyai alat transportasi, jadi ia terpaksa mengendarai sepeda motornya untuk pulang ke Cirebon.

Saat ini sedang musim kemarau dimana cuaca panas, banyak polusi udara dari debu dan asap kendaraan bermotor membuat tidak nyaman Pak L dalam mengendarai sepeda motor. Dalam perjalanan ia berhenti beberapa kali untuk mengisi bahan bakar sepeda motornya dan juga untuk sekedar melepas lelah.

Pak L tiba di kota Cirebon dengan selamat menjelang malam hari. Ia langsung makan malam dan beristirahat. Keesokan harinya ia merasa badannya mengalami sedikit demam dan tenggorokannya terasa sakit. Ia mengalami sakit tenggorokan atau Pharyngitis acuta. Sore hari ia datang ke tempat praktik saya.

Pada pemeriksaan fisik di dapat tekanan darah normal. Pada pemeriksaan pandang ( Inspeksi ) tampak tenggorokan Pak L ini tampak kemerahan ( hiperemia ), pada pemeriksaan raba ( palpasi ) tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher, kulit lengan teraba agak panas.

Saya membuatkan sebuah resep untuk Pak L yang berupa kapsul antibiotika, tablet pain killer dan penurun demam serta tablet multivitamin. Saya menganjurkan agar makan makanan yang mudah dicerna selama beberapa hari seperti bubur atau nasi tim dan istirahat di rumah selama 2 hari. Saya membuatkan Surat Keterangan Sakit untuk perusahaan dimana Pak L bekerja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar