Jumat, Oktober 15, 2010

D.M.




Pada posting kali ini saya akan menulis suatu komplikasi dari penyakit yang disebut sebagai: D.M. atau Diabetes mellitus, penyakit Kencing Manis.

D.M. merupakan penyakit akibat hormon Insulin yang dihasilkan oleh sel-sel Beta Pankreas ( kelenjar ludah perut ) tidak mampu membuat kadar glucose / gula  dalam darah ke dalam batas normal. Akibatnya kadar Glukose darah meninggi dan dilepaskan ke dalam Urine sehingga terdapat glucose dalam urine ( glukosuri ). Sering  masyarakat menemukan  urine penderita D.M. di dekati oleh semut.

Terdapat 2  tipe D.M. Tipe 1 yaitu D.M. yang menyerang pada usia muda dan D.M. tipe 2 yang menyerang umur dewasa. Tipe 1 biasanya  perlu mendapatkan injeksi hormone Insulin setiap hari. Penderita  harus menyuntik diri sendiri ( dibantu orang lain )  Insuin setiap hari.

Pengobatan Tipe 2 dapat  merupakan kombinasi:  perubahan gaya hidup, perubahan pola makan ( hindari makanan yang manis atau yang mengandung Karbohidrat secara
 berlebihan ), minum Obat Anti Diabetes ( OAD ), suntikan Insulin ( bila terdapat komplikasi  atau infeksi pada  bagian tubuh lain ).

Saya akan menuliskan pengalaman dalam menghadapi pasien dengan D.M. tipe 2 ( dewasa ).

---

Pak H, 58 tahun , menderita DM sejak muda. Faktor genetic positip ( Ibunya juga penderita DM ).Obat yang diminumnya tablet OAD. Suatu haru Pak H merasa gatal di punggungnya, digaruk dan terjadi Infeksi kulit ( dermatitis ). Warna kulit kemerahan ( hyperemia ), sedikit bengkak ( edema ), dan terasa agak nyeri. Oleh Dokter Keluarganya diberi kapsul antibiotika, tablet pain killer dan krim kulit antibiotika.

Pak H berobat ke dokter spesialis Kulit di kota Bandung yang kemudian merujuk untuk di rawat di sebuah Rumah Sakit.Seminggu kemudian keluhan kulit tsb tidak membaik dan bahkan makin hebat. Kata isterinya tampak ada benjolan di punggungnya. Ada sedikit demam.  Kelainan kulit Pak H ini berubah menjadi Abses, semacam bisul yang harus di sayat ( operasi kecil ) oleh Dokter Bedah untuk mengeluarkan nanah yang terdapat di dalam benjolan tsb. Seminggu kemudian Pak H diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit. Biaya semuanya jutaan rupiah.

---

Ibu M, 62 tahun, penderita D.M. sejak bertahun-tahun.
Kalau berada di dalam rumah Ibu M tidak pernah memakai alas kaki, karena  pagi dan sore seluruh lantai rumahnya dipel oleh pembantu. Suatu hari Ibu jari kaki kanan Ibu M tertancap kawat klip kertas. Ia mencabut kawat klip itu dan bekas lukanya diberi larutan Betadine ( anti septis ). Keesokan harinya Ibu M berobat kepada Dokter Keluarganya dan diberi kapsul antibiotika, tablet pain killer dan salep kulit antibiotika.

Seminggu kemudian ibu jari kaki tsb membengkak dan ada demam. Dokter keluarganya  menganjurkan agar berobat kepada Dokter Ahli Penyakit Dalam. Keesokan harinya , Ibu M diantar ke Bandung oleh putrinya. Dokter yang memeriksanya memberikan advis agar Ibu M dirawat di Rumah Sakit..

10 hari kemudian Ibu jari kaki kanan Ibu M , tidak membaik, bahkan tampak kehitaman ( gangrene ). Akhirnya Ibu jari kaki tsb diamputasi oleh seorang Dokter Bedah. Ibu M ini dirawat total selama 3 bulan di RS tsb untuk menormalkan kadar gula darahnya dan penyembuhan luka amputasi. Biaya semuanya  puluhan juta rupiah.

Pulang dari RS. Luka amputasi membaik tetapi meniggalkan sebuah lubang kecil berdiameter 2 milimeter. Tahun berikutnya Ibu M dipanggil Tuhan dan lubang itu tetap tidak menutup.


Dari contoh 2 kasus di atas, tampak bahwa komplikasi penyakit D.M. sangat serius. Semula dianggap sepele, akhirnya memberikan komplikasi berat. Ada yang sembuh dan ada yang belum sembuh meskipun diterapi berbulan-bulan dan memerlukan biaya jutaan rupiah.

---

Bila ada penderita penyakit D.M.:
1. Hendaknya bertindak hati-hati bila mendapat luka lecet, luka tersayat, atau luka tertusuk benda tajam.
2. Segera berobat kepada Dokter Ahli Penyakit Dalam untuk mendapat perawatan yang terbaik.
3. Tindakan terakhir sering kali berupa tindakan amputasi jari kaki atau kaki.

4 komentar:

  1. Waduh, kasus yg terakhir serem. Nggak nyangka penyakit diabetes bisa sampai separah itu.
    Mesti rajin2 check up, ya. Saya masih 20 tahun, apa enaknya check up sekarang saja, ya?

    BalasHapus
  2. To Kencana,

    Iya ada baiknya anda melakukan Check Up Kesehatan anda, terutama bila ada faktor genetik terhadap penyakit Kencing Manis, misaalnya ayah atau ibu atau kakek atau nenek anda menderita Kencing Manis.

    Mintalah Surat Pengantar ke Lab. Klinik utk memeriksa kadar Gula darah saat Puasa dan 2 jam sesudah makan.

    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih, Dok. Kira2 berapa biaya pemeriksaan medical check up di rumah sakit? Apa mahal sekali?

      Hapus
  3. To Kencana,

    Kalau anda ingin mengetahui apakah anda menderita Kencing Manis atau tidak, anda bisa datang ke Lab. Klinik terdekat ( misalnya Lab. Klinik Prodia ), tidak usah ke Rumah Sakit.

    Datanglah pukul 07.30 ( sebelum sarapan pagi ) ke Prodia, minta kepada Petugas untuk diperiksa darah atas kadar Gula darah ( Puasa dan 2 jam sesudah makan ). BIayanya sekitar Rp. 50.000,-

    Nanti kalau hasilnya sudah didapat, beritahu saya di: basuki.pramana@gmail.com

    Salam.

    BalasHapus