Jumat, Juli 29, 2011

RTD Neobost








Sambil menunggu kedatangan pasien yang hendak berobat, pagi ini saya nyeruput Teh Hijau sambil membaca Koran Kompas yang baru datang. Ada berita yang baru yang menarik untuk dibaca.

Siang hari saya dan isteri menghadiri RTD ( Round Table Discussion ) produk Neobost di sebuah Rumah Makan Bumbu Desa. Lokasinya disebelah Depstore Carefour, Cirebon.

Rumah Makan ini menyediakan makanan khas Sunda. Lambang Cabe Merah di atas atap bangunan menunjukan bahwa RM ini menyediakan Sambel yang khas.

Undangan pukul 12.00, seperti biasa acara selalu ngaret. Setelah lewat 30 menit kami para undangan, 10 orang dokter-dokter  yang umumnya sudah pensiun minta agar acara dimulai saja, sebab waktu Lunch hampir habis sehingga selera makan nanti akan menurun.

Pak M selaku perwakilan dari perusahaan farmasi ini  memberikan presentasi suatu produk Neobost yang merupakan antioksidan yang bermanfat bagi pasien yang sedang menderita Flu. Dengan terampil Pak M mempresentasikan materinya dan menjawab pertanyaan yang diajukan para peserta RTD. Presentasi selesai dalam waktu sekitar 10 menit saja.

Selesai Presentasi, kami menuju ruang pengambilan hidangan yang boleh dipilih mana suka: Ayam Goreng, Bebek Panggang, Gurame Goreng, Cumi Goreng, Sayur Asem, Tumis Pare, Tumis Taoge, Tempe & Tahu goreng, Lalaban & Sambel, Kuah tahu pedas, dll. Di RM Sambel Desa ini  semua hidangan akan di panaskan ( digoreng, atau dimicrowave ) dahulu sebelum disajikan kepada para tamu. Dengan demikian hidangan akan lebih nikmat saat disantap.

Acara Lunch antara para undangan yang sebelumnya sudah saling mengenal terasa lebih akrab dengan ngobrol. Hidangan ditutup dengan sajian Buah Pepaya dan Melon yang segar. Pukul 13.30 acara Lunch selesai.

Saat kami akan meninggalkan gedung, ada seorang Ibu Dokter yang datang terlambat. Terlambatnya tidak kepalang, sebab acara Presentasi dan Launch sudah selesai, kok ia baru datang. Kalau terlambat hanya 5 – 10 menit masih wajar, tetapi kalau terlambat sampai 90 menit maka ini tidak wajar. Mungkin lebih baik tidak usah hadir saja sebab akan membuang waktu dan bahan bakar kendaraannya.

Yang paling merepotkan adalah rasa malu, sebab semua undangan sudah selesai bersantap siang dan acara praktis sudah selesai. Orang lain hendak pulang, ia baru datang. Sibuk ya Ibu dokter……

4 komentar:

  1. diskusi sambil icip-icip hidangan memang paling pas di hati... apalagi bersama teman2

    BalasHapus
  2. To Michael,

    Wah...lama tidak berkunjung, kemana aja nih.

    Nikmatnya makan itu bukan tegantung dari apa yang kita makan, tetapi dengan siapa kita makan. Begitu kata orang bijak. he...he...

    BalasHapus
  3. jadi ingat kawan yang pernah janji datang jam setengah sepuluh, tapi ternyata datang jam 5 sore.

    Pas ditanya, koq baru dateng?
    dia dengan pintar nya menjawab, kan janjinya jam 1/2 10, setengahnya dari sepuluh kan 5 :-D

    BalasHapus
  4. To Iyank4,

    Disini masih berlaku jam karet yg bisa mulur atau WIB ( Wakti Iraha bae ), waktu kapan saja semau gue( Sunda ).

    Saya berpegang kalau mau datang ya datang tepat waktu undangan, kalau tdak dapat hadir kirim SMS bahwa saya tidaak bisa datang.

    Kalau ngulur-ngulur waktu, saya selalu teringat "Ah..pasiennya keburu meninggal dunia o.k. tidak segera ditolong." Kita berpacu melawan waktu yg tidak pernah kembali.

    Salam.

    BalasHapus