Jumat, Desember 28, 2012

Digigit Ular



( foto ilustrasi )




Pada artikel lain di Blog ini saya pernah menulis kasus pasien yang digigit hewan: Tikus dan Kucing.

Kali ini saya menulis artikel kasus pasien digigit hewan lain yaitu Ular.

Kejadiannya sekitar bulan November tahun 2011.
Saat saya buka praktik sore hari, datanglah 2 orang laki-laki, pasien Pak A, 30 tahun yang diantar oleh ayahnya Pak B, 50 tahun.

Pak A saat membersihkan halaman rumahnya yang di pedesaan, ia melihat ada seekor ular warna Hitam sepanjang 50 sentimeteran. Pak A bermaksud mengusir ular itu dengan sapu lidi. Saat ular itu disentuh dengan sapu lidi, ia melonjat dan menggigit jari tangan kanan Pak A.

Pak A kaget tidak menyangka ular itu akan menyerangnya. Gigitan ular itu terlepas setelah Pak A menggoyang-goyangkan tangan kanannya. Ular itu segera menjauh memasuki semak belukar yang ada disekitar itu.

Pak A melihat bekas gigitan ular itu berdarah. Segera Pak A menyedot luka gigitan ular tadi dengan maksud bila ular itu berbisa maka bisa ular dapat dikeluarkan melalui sedotan tersebut.

Pak A melaporkan kejadian itu kepada ayahnya Pak B. Oleh Pak B, pasien diantar ke tempat praktik saya.

Pada pemeriksaan fisik ( tekanan darah dan lain-lain ) dalam batas normal. Pada jari telunjuk tangan kanan Pak A tampak 2 tusukan bekas gigitan ular tadi. Jaringan disekitarnya tampak sedikit edema ( bengkak ) dan hyperemia ( kemerahan ). Tampak Pak A merasa kesakitan pada jari telunjuk kanannya.

Saya mengikatkan sebuah kain pembalut di pangkal jari telunjuk kanan pasien untuk mencegah penyebaran bisa ular ( kalau memang ular itu berbisa ). Saya berharap ular itu tidak berbisa.

Oleh karena saya tidak mempunyai ABU ( Anti Bisa Ular ) yang hanya ada di Rumah Sakit, segera saya membuat Surat Rujukan ke Rumah Sakit Tentara ( ABRI ) yang ada di kota kami untuk minta diberikan suntikan ABU kepada pasien saya ini.

Beberapa hari kemudian dan sampai saat ini Pak A ini tidak datang kembali ke tempat praktik saya. Semoga Pak A dalam keadaan sehat. Amin.-

2 komentar:

  1. Kali ini ular? waduh. Kalau begini mending jangan coba2 ngusir hewan liar. Hewan akan bertingkah agresif kalau ketenangannya diganggu.

    Well, saya penakut. Kalau lihat hewan liar, sayanya yang kabur dan ngunci diri di kamar. Nggak berani coba2 ngusir.

    BalasHapus
  2. To Kencana,

    Di kota ular jarang ditemukan. Pasien saya datang dari pedesaan yang masih banyak semak belukar.

    Berbisa atau tidak, bagi yang tidak paham melihat penampilan ular , kita tidak tahu. Lebih baik menghindar dan panggil pawang ular.

    Semoga anda tidak menemui ular di dekat rumah anda.

    salam.

    BalasHapus