Selasa, Januari 01, 2013

Urtikaria (2)


( foto ilustrasi )



Kemarin sore datanglah seorang Ibu Rumah tangga beserta suaminya.
Ibu KS, 45 tahun mengeluh gatel-gatel di kedua tangan sejak kemarin pagi.

Saya bertanya “Apakah keluhan ini baru pertama kali terjadi? Apakah Ibu habis makan seafood, telur atau makanan lain yang pernah juga menyebabkan gatel-gatel seperti ini?”

Ibu KS menjawab “Dok, baru kali ini tangan saya gatel seperti ini. Saya tidak alergi dengan seafood.”

Saya bertanya lagi “Apakah Ibu pernah memegang benda seperti bubuk semen ( kalau Ibu punya toko besi yang menjual semen ) atau bubuk deterjen?”

“Kalau deterjen benar, Dok. Kemarin oleh karena pembantu saya pulang kampung. Saya mencuci sendiri pakaian kami. Saya pakai bubuk deterjen merk “Anu”. Setelah beberapa jam kemudian tangan saya jadi gatel-gatel seperti ini, dok.”

Saya menjawab “Merk “Anu?”. Wah…saya juga pernah mencuci pakaian dengan deterjen merk ini, dalam waktu beberapa menit kedua tangan saya kemerahan dan terasa gatel sekali. Rupanya saya juga alergi dengan deterjen itu.” Deterjen itu memang bagus di dalam iklan yang ditayangkan di TV, jadi saya mencobanya. Mungkin sekali orang lain tidak alergi dengan merk ini.

Pada pemeriksaan pandang ( Inspeksi ) saya melihat adanya kulit tangan yang kemerahan, terdapat beberapa urtikaria ( kulit yang menonjol dari permukaan kulit, berbentuk bulat dan terasa gatal ) di jari-jari kedua tangan Ibu KS ini.

Saya berkata kepada Ibu KS “Ibu, rupanya ibu tidak tahan ( alergi ) terhadap bubuk deterjen merk “Anu” ini. Saran saya lebih baik kalau Ibu mengganti dengan deterjen merk yang lain, yang mungkin Ibu tidak alergi terhadapnya. Kalau Ibu punya mesin cuci maka cucilah pakaian Ibu dan keluarga dengan memakai Mesin cuci pakaian dan menggunakan sabun yang khusus untuk dipakai untuk mesin cuci itu.”

Ibu KS menjawab “Dok, sebenarnya kami juga punya mesin cuci pakaian, tetapi saya pikir kalau mencuci sedikit pakaian, mungkin lebih efisien kalau dicuci pakai tangan saja. Eh…tidak tahunya malah lebih boros uang, mana harus periksa ke dokter dan beli obat lagi. He…he…”

Saya menjawab “He..he..juga, ah..Ibu jangan berkata begitu dong. Kejadian ini kan tidak terduga sebelumnya bukan? Mana tahu kalau Ibu alergi dengan deterjen merk itu. Kalau Ibu tidak datang berobat kepada dokter, kan gatel-gatelnya tidak sembuh.”

Rupanya Ibu KS ini termasuk orang yang pelit, tidak mau berbagi rejeki kepada orang lain. Ah..ini hanya guyon saja.-

2 komentar:

  1. Ada alergi deterjen juga, ya. Pada dasarnya bahan kimia bisa bahya juga. Dan Ibu KS ini kayaknya curhat juga di kalimat terakhir.

    BalasHapus
  2. To Kencana,

    Benar setiap zat makanan / minuman /obat dapat menyebabkan reaksi alergi bagi yang tidak tahan. Ada pasien yang di suntik vit. B12, terjadi reaksi alergi, padahal B12 jarang menyebabkan reaksi alergi. Konon yg sering menyebabkan alergi adalah seafood ( ikan, tiram, cumi, udang dan sejenisnya ).

    Curhatnya ya udah biasalah kaum Ibu...

    Salam

    BalasHapus