Sabtu, Desember 05, 2015

Liburan ke Sydney (6)


Hari Jumat 4 Desember 2015 sekitar pukul 10.30 a.m. saya, isteri dan putri kami meluncur ke Fish market, Sydney yang terletak di daerah pelabuhan. Mobil meluncur di atas jalan yang mulus. Disini jalan raya tidak ada yang berlubang.


Agak sukar juga mencari tempat parkir mobil. Kami melihat ada banyak bus pariwisata yang berada di halaman parkir. Kami melihat banyak turis ras Oriental yang berbahasa Mandarin. Tidak banyak penduduk lokal yang datang ke tempat ini saat ini.

Kami melihat-lihat kios yang menjual seafood: kepiting, ikan salmon, udang, cumi, lobster dan lain-lain. Untuk membeli seafood yang sudah digoreng kami harus antri karena banyak turis yang akan membeli seafood untuk Lunch hari ini. Harga per paket berkisar antara 60-75 AUD.


Tidak ada steam rice (nasi putih). Untuk karbohidrat hanya tersedia Kentang goreng yang dipotong kecil-kecil. Tersedia beberapa paket seafood. Kami membeli suatu paket dalam 1 dus karton yang terdiri dari: sayuran, lobster goreng tepung, udang goreng tepung, cumi kecil goreng tepung, cumi besar goreng tepung,sepotong ikan salmon bakar, kepiting goreng tepung. Untuk minum kami beli air mineral. Juga putri kami membeli Sashimi (irisan ikan salmon mentah).


Agak sukar juga kami mencari tempat duduk di tepi laut. Hampir semua telah diduduki oleh para pengunjung. Kami duduk bersama pengunjung yang kami lihat bangku tempat duduknya masih kosong untuk kami duduki. Kami bertanya apakah disini masih kosong? Seorang pria menjawab “Yes, please.”

Kami duduk dibangku yang masih kosong. Kami melihat ada banyak burung Camar yang terbang mencari makan disekitar pengunjung yang sedang makan. Kami sempat mengambil beberapa foto. Kami menikmati Lunch kami sambil melihat keadaan disekitar kami.


Saat pulang kami membeli kepiting untuk dimasak di rumah. Ketika memasuki halaman parkir putri kami menekan sebuah tombol di sebuah mesin dan keluarlah selembar kertas kecil. Saat akan keluar halaman parkir, kertas tadi dimasukkan ke lubang sebuah mesin pembayar parkir dan putri kami menempelkan kartu kreditnya. Keluarlah kertas tanda lunas bayar parkir. Praktis, tidak usah antri dan bebas korupsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar