Setelah mengikuti Kebaktian pagi di Gereja, kami menikmati sarapan pagi. Sambil mendengarkan siaran TV, saya membaca Koran Kompas. Ah….beritanya tidak ada yang menarik. Saya menyeruput Teh Hijau hangat yang banyak mengandung banyak Anti oksidan yang dapat meningkatkan daya tahan sel-sel tubuh saya.
Pagi ini saya mau menulis apa ya untuk Blog saya? ( http://www.basukipramana.blogspot.com ).
Pagi ini saya mau menulis apa ya untuk Blog saya? ( http://www.basukipramana.blogspot.com ).
Di Gereja, tadi pagi saya melihat wajah seorang Ibu, usia sekitar 55 tahun, rambutnya sudah beruban. Setiap Kebaktian pagi saya selalu melihat wajahnya. Dia hampir selalu tiba ketika kebaktian sudah dimulai dan dia selalu duduk 2-3 baris di depan tempat duduk kami.
Macam-macam wajah:
1. Dia, katakanlah namanya Ibu Lili ( bukan nama sebenarnya ). Saya tidak mengenal secara pribadi, tetapi wajahnya saya kenal karena karena setiap hari Minggu saya selalu melihat wajahnya. Ada apa dengan wajahnya? Tidak ada yang spesifik. Satu hal yang saya ingat adalah wajahnya itu tidak pernah tersenyum, seperti Topeng ( Mask face ). Ketika kami bersalaman dan mengucapkan “Salam Damai” bagi sesama anggota Jemat Gereja juga tidak menampakkan sebuah senyuman bagi yang disalaminya. Mask face ini biasa dimiliki oleh seorang yang hidupnya susah, banyak stres ( apalagi saat ini hidup makin susah ).
2. Kebalikan dari Mask face ini adalah Smiling face. Saat ini para CSO ( Costumer Service Officer ) di tiap Bank sudah mendapat instruksi dari atasannya agar keep smiling bagi para nasabah Bank mereka, agar para nasabah rajin menyetor uang ke Bank. Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Wajah para CSO ( terutama Bank Pemerintah ) biasanya mahal senyum, seolah-olah mereka tidak butuh kedatangan para Nasabah. Suatu pemikiran yang salah. Kalau Bank mereka banyak dikunjungi Nasabah maka bonus mereka akan bertambah dan sebaliknya kalau tidak ada Nasabah yang datang, mungkin sekali mereka akan diberhentikan. Jadi apa ruginya tetap keep smiling ketika menghadapai pada Nasabah? Dalam trik Marketing, mestinya keep smiling ini tetap dipertahankan. Sering tersenuym akan menambah wajah makin menarik. Sebaliknya wajah yang selalu berkerut ( seperti dompet ketika tanggung bulan ) akan cepat menua.
3. Wajah normal ( Normal face ), tipe wajah ini pada umumnya dimiliki masayarakat. Dalam keadaan susah, wajah mereka menunjukan tipe 1 dan ketika mereka mendapat rejeki, wajahnya berubah menjadi tipe 2. Jadi wajah mereka selalu berubah-ubah mengikuti suasana hati mereka yang kadang sedih dan kadang gembira.
3 tipe wajah ini yang sering kita temukan di masyarakat.
Terlepas dari semuanya itu, kalau kita berpikir dengan hati ( bukan dengan otak ) maka akan terlihat suatu keadaan yang berlainan.
Pada golongan ini, ada orang yang wajahnya biasa-biasa saja, tetapi kecantikan dari dalam ( inner beauty ) yang tampak menonjol, seperti sikap yang sering membantu orang lain, tidak iri hati, sopan, jujur, tidak pemarah, mudah memaafkan orang lain dsb.
Ada orang yang punya inner beauty yang bagus, seperti pembantu, supir, tukang kebun dll profesi yang bekerja pada kita selama bertahun-tahun dengan track record yang bagus, tidak pernah berbohong, setia, tidak pernah mengeluh, jujur dsb.
Saya lebih menyukai orang-orang yang mempunyai inner beauty yang bagus, dari pada orang-orang yang punya wajah bagus, tetapi tidak mempunyai inner beauty sama sekali. Saat ini masih adakah orang-orang yang punya inner beauty?
Maaf ini pendapat pribadi. Bagaimana dengan anda?
Macam-macam wajah:
1. Dia, katakanlah namanya Ibu Lili ( bukan nama sebenarnya ). Saya tidak mengenal secara pribadi, tetapi wajahnya saya kenal karena karena setiap hari Minggu saya selalu melihat wajahnya. Ada apa dengan wajahnya? Tidak ada yang spesifik. Satu hal yang saya ingat adalah wajahnya itu tidak pernah tersenyum, seperti Topeng ( Mask face ). Ketika kami bersalaman dan mengucapkan “Salam Damai” bagi sesama anggota Jemat Gereja juga tidak menampakkan sebuah senyuman bagi yang disalaminya. Mask face ini biasa dimiliki oleh seorang yang hidupnya susah, banyak stres ( apalagi saat ini hidup makin susah ).
2. Kebalikan dari Mask face ini adalah Smiling face. Saat ini para CSO ( Costumer Service Officer ) di tiap Bank sudah mendapat instruksi dari atasannya agar keep smiling bagi para nasabah Bank mereka, agar para nasabah rajin menyetor uang ke Bank. Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Wajah para CSO ( terutama Bank Pemerintah ) biasanya mahal senyum, seolah-olah mereka tidak butuh kedatangan para Nasabah. Suatu pemikiran yang salah. Kalau Bank mereka banyak dikunjungi Nasabah maka bonus mereka akan bertambah dan sebaliknya kalau tidak ada Nasabah yang datang, mungkin sekali mereka akan diberhentikan. Jadi apa ruginya tetap keep smiling ketika menghadapai pada Nasabah? Dalam trik Marketing, mestinya keep smiling ini tetap dipertahankan. Sering tersenuym akan menambah wajah makin menarik. Sebaliknya wajah yang selalu berkerut ( seperti dompet ketika tanggung bulan ) akan cepat menua.
3. Wajah normal ( Normal face ), tipe wajah ini pada umumnya dimiliki masayarakat. Dalam keadaan susah, wajah mereka menunjukan tipe 1 dan ketika mereka mendapat rejeki, wajahnya berubah menjadi tipe 2. Jadi wajah mereka selalu berubah-ubah mengikuti suasana hati mereka yang kadang sedih dan kadang gembira.
3 tipe wajah ini yang sering kita temukan di masyarakat.
Terlepas dari semuanya itu, kalau kita berpikir dengan hati ( bukan dengan otak ) maka akan terlihat suatu keadaan yang berlainan.
Pada golongan ini, ada orang yang wajahnya biasa-biasa saja, tetapi kecantikan dari dalam ( inner beauty ) yang tampak menonjol, seperti sikap yang sering membantu orang lain, tidak iri hati, sopan, jujur, tidak pemarah, mudah memaafkan orang lain dsb.
Ada orang yang punya inner beauty yang bagus, seperti pembantu, supir, tukang kebun dll profesi yang bekerja pada kita selama bertahun-tahun dengan track record yang bagus, tidak pernah berbohong, setia, tidak pernah mengeluh, jujur dsb.
Saya lebih menyukai orang-orang yang mempunyai inner beauty yang bagus, dari pada orang-orang yang punya wajah bagus, tetapi tidak mempunyai inner beauty sama sekali. Saat ini masih adakah orang-orang yang punya inner beauty?
Maaf ini pendapat pribadi. Bagaimana dengan anda?
salam kenal dok..
BalasHapusnama saya herliana... dan saya tau blog ini dr iseng2 nyari di google ttg dokter yg ngeblog...hehe..
Tadinya saya sempet ngebuka blog org yg katanya sebaiknya seorang dokter jgn ngeblog, tp melihat blog dokter saya jadi bersemangat lagi... soalnya yah walopun blum jadi dokter, tp saya pengen banget buat nulis ttg hal2 yang saya alamin stiap hari...^^
Salut deh buat dokter yg masih smangat nulis... bagus dok biar gak cpet pikun..hehe
To Herliana yang calon dokter:
BalasHapusSalamnya sudah saya terima. Makasih sudah berkunjung.
Kata orang bijak "Use it or lose it.
Juga saya menulis utk menghilangkan Stres. Menulis merupakan salah satu cara utk hilangkan Stres. Stres dlm kesendirian, o.k. teman / relasi sudah jarang bertemu selain wajah-wajah pasien yang datang berobat.
Saya juga tidak peduli posting di Blog saya ada yg baca atau tidak. Ternyata banyak Netter yang mengaku jadi Fans Blog saya. Ala mak... kok sampai begitu?
Kalau anda ingin tau apakah nama anda sudah tenar di Internet, masukkan nama anda sebagai key word dalam search engine Google.com atau Yahoo.com, lalu tekan enter. Tunggu beberapa detik. Bila nama anda muncul di salah satu Link URL maka nama anda sudah dikenal oleh mesin pencari tsb. Kalau tidak, segeralah anda menjadi Blogger yang aktip.
Anda masih muda, mosok kalah sama saya yang sudah S2 ( Sudah Sepuh, kepala 6 )?
Jadilah orang yg baik. Kalau anda jadi dokter, jadilah dokter yg baik, kalau anda jadi anak, jadilah anak yg baik, kalau anda jadi isteri/suami, jadilah isteri/suami yg baik. Kalau anda jadi Blogger, maka jadilah Blogger yg baik dst dst.
Maka selanjutnya anda akan mendapat berkat dari Tuhan Yang Maha Pengasih. Amin.
Anda mau bukan? Yu kita ngeBlog.......Semoga posting kita dapat bermanfaat bagi orang-orang lain. Siapa tau kelak anda menjadi Blogger yg tangguh. Kasih tau saya URL Blog anda ya.
hehe.iya dok..
BalasHapuswaduh saya malu ngasih tau alamat webnya...haha..
jgn ktawain yah dok..
cewektanpaekspresi.blogspot.com
itu jg baru blajar...
To Heliana:
BalasHapusNo problem.
Dulu juga saya begitu. Makin lama makin bisa menulis di Blog. Kalau mau bagus artikelnya, maka buatlah artikel itu dengan Hati, bukan hanya mengandalkan Otak saja. Artinya ada nilai kemanusiaannya.
Wah ...kok jadi ngajarin orang lain.
Saya sudah berkunjung ke Blog anda. A nice Blog. Keep Blogging.