Pernahkah anda menjadi Donor Darah, baik secara sukarela maupun untuk membantu sanak keluarga yang sedang membutuhkan darah? Tujuan mendonorkan darah adalah untuk life saving, menyelamatkan jiwa si korban.
---
Ada beberapa Golongan darah, tetapi yang paling sering dipakai adalah golongan darah ABO ( golongan, A, B, AB dan O ) dan golongan Rhesus faktor ( Rhesus Positip atau Rhesus Negatip ). Penduduk Asia umumnya mempunyai gol. Rhesus Positip dan orang Barat golongan Rhesus Negatip. Jadi seseorang dapat mempunyai gol darah B, Rhesus Positip atau Gol A, Rhesus Negatip dst. Bila seseorang mempunyai gol darah ABO dan Rhesus Negatip yang sedang membutuhkan darah ( operasi, kecelakaan lalau lintas dll ), cukup merepotkan karena Donor sukarela dengan Rhesus Negatip lebih sedikit dari pada Rhesus Positip. PMI mempunyai database para Donor dengan gol. Rhesus Negatip yang dapat dimintai bantuannya untuk menyumbangkan darah dengan cara menghubungi Donor via telepon ( on call ).
Sampai saat ini saya pernah menjadi Donor darah sebanyak 4 kali. 2 kali ketika masih mahasiswa di Bandung ( ada relasi-relasi yang membutuhkan darah ), 1 kali ketika kerja magang di RSU Purwokerto dan 1 kali sesudah Pensiun.
Di kota Cirebon calon Donor yang ingin diambil darahnya mesti diperiksa terlebih dahulu oleh petugas ( tekanan darah, kadar Haemoglobin/zat besi, dll ). Bila memenuhi persyaratan, darah Donor dapat diambil. sebanyak 250 – 350 cc. Darah ini di Laboratorium Drah PMI setempat akan di periksa terhadap 4 macam penyakit yaitu: Hepattis B, Hepatitis C, HIV/AIDS dan Syphilis. Bila ada 1 atau lebih penyakit tsb, maka darah itu tidak akan diberikan kepada Resipien ( sipenerima darah ). Darah tsb akan dimusnahkan dengan jalan membakarnya dengan alat Incenerator. Darah yang disumbangkan oleh para Donor ini selanjutnya akan diproses menjadi komponen darah seperti Thrombosit ( keping darah embeku ) yang sering digunakan untuk mengatasi penyakit Demam Berdarah.
Setelah diambil darahnya, maka Donor akan mendapat Menu Donor yang saat ini di PMI Kota Cirebon, berupa 1 botol minuman Extrazone, 1 Cup Pop Mie dan 2 bungkus biskuit Malkist Crackers.
Menjadi Donor darah adalah suatu perbuatan amal yang sangat mulia. Darah yang sudah diambil akan diproses lebih lanjut. Semuanya ( kantong darah dan pemeriksaan darah ) membutuhkan biaya. Biaya itulah yang diminta penggantiannya ketika keluarga Resipien mengambil darah di PMI setempat. Biaya itu sebesar Rp. 200.000,- untuk setiap labu darah a 350 cc. Bagi pasien Jamkesmas dikenakan biaya pengolahan darah sebesar Rp. 120.000,- yang dibayar oleh Rumah Sakit dengan dana dari Pemerintah. Jadi PMI tidak menjual darah tetapi untuk penggantian biaya pengolahan darah.
Bagi yang memenuhi persyaratan menjadi Donor darah, maka pengambilan darah dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Berminatkah anda untuk menjadi Donor darah? Berbuat amal dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menjadi Donor darah.
--------
Kutipan:
Manusia dilahirkan untuk sukses, bukan gagal. ( Henry David Thoreau )
Kisah pengalaman pribadi
BalasHapustentang Donor Darah, pertama kali saya lakukan sekitar tahun 1995, waktu itu masih SMA, beberapa bulan sebelum kelulusan.
BalasHapusHingga kini, saya sudah melakukannya sekitar 26 kali. Gak rutin memang, karena biasanya saya melakukan donor :
- jika sempat
- jika ingat
- momen tertentu
Untuk momen tertentu itu biasanya mencari 'hari baik'nya Dok. misalkan saja Ulang tahun saya atau pacar (kini istri), saat anak diperbolehan pulang setelah dirawat di RS (untuk yang ke-26), atau saat BOM BALI I dan II.
Paling sering ya pas menjenguk kerabat atau teman yang sakit, tapi pernah juga sudah ingin mendonoran darah, eh petugasnya gak ada ditempat. Gak jadi deh. hwahahaha....
To PanDe Baik,
BalasHapusWah..baguslah kalau sudah jadi donor. Itung-itung amal dan darah jadi diperbarui dg darah yang baru dibentuk.
Makasih sudah berkunjung.
Masa liburan sekolah anak-anak mau piknik kemana nih?
Liburan Ortu biasanya menyesuaikan dg masa liburan anak-anak. Bukan sebaliknya. he..he..