Kucai
Seledri
Kumis Kucing
Salah satu makanan khas kota Cirebon adalah: Nasi Lengko.
Nasi putih yang diberi potongan Tempe goreng, Tahu goreng, rebusan Taoge, Bawang goreng, irisan Kucai, Kecap dan Sambel. Nasi lengko biasa dimakan pagi hari. Dimakan siang dan malam haripun tidak masalah.
Dalam nasi Lengko terdapat Kucai.
Selama ini orang mengenal Kucai atau Allium schoenoprasum sebagai penyedap masakan. Ahli kuliner mencacah sayuran itu sebagai campuran telur dadar, tahu, bakwan udang, atau martabak. Aromanya sedap, membuat kucai jadi salah satu bumbu masakan favorit. Sayuran itu digunakan untuk menambah rasa pedas dan menyeimbangkan rasa asam cuka pada asinan.
Jika Anda termasuk penggemar Kucai, bersyukurlah karena dapat sekaligus memetik manfaat kucai sebagai herba antihipertensi. Selain murah, Kucai mudah didapatkan kapan saja dan di mana saja, termasuk di tukang sayur langganan Anda.
Khasiat antihipertensi itu dikarenakan kucai mengandung senyawa tetrametiloksamida dan ester 17-etadekadesenil. Efek antihipertensi ekstrak kucai sebanding dengan Atenolol dosis 25 mg. Atenolol adalah zat penurun hipertensi yang kerap diresepkan dokter yang tergolong suatu Beta bloker. Soal toksisitas, dari uji klinis tersebut terungkap, mengonsumsi kucai dalam dosis tinggi sekalipun tetaplah aman.
Untungnya Indonesia kaya akan tanaman obat, sehingga ada harapan baru bagi penderita hipertensi untuk tidak tergantung pada obat-obatan farmakologis. Kenyataan ini bisa dilihat dari banyaknya obat tradisional (fitofarmaka) untuk mengobati hipertensi yang beredar dan dikonsumsi masyarakat.
Beberapa jenis fitofarmaka untuk antihipertensi formulasinya mengandung Seledri (Apium graviolens) dan Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Bent).
Seledri diketahui mengandung senyawa aktif yang dapat menurunkan tekanan darah, yaitu apigenin (sebagai antagonis kalsium) dan manitol, yang berfungsi diuretik.
Kumis kucing, efek diuretiknya yang dominan sangat dibutuhkan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
---
Kutipan:
Orang yang penuh dengan keraguan adalah orang yang kalah ( Pepatah )
Wah ilmu saya jadi bertambah satu lagi nih Dok???
BalasHapusPostingan yang kemaren membahas seputar manfaat buah Pisang dan sekarang membahas manfaat daun Kucai, benar-benar blog yang sarat mabfaat nih, sip....!!!!
Selain sabagai penyedap, aroma dari daun Kucai bagi saya pribadi juga bisa menambah nafsu makan nih Dok, bener lho...!!
Mencium aromanya saja saya jadi tidak sabar nih pengen cepet-cepet makan, kebetulan perut saya sekarang jadi laper nih gara-gara mele'an dari tadi, saya pamit makan dulu nih Dok???
Hahaha...
Trims buat informasinya...
Salam sukses selalu...
To Rudy,
BalasHapusIya deh, jangan terlambat makan lho.
Makan yang banyak ya.
Salam sukses.
Membaca "Kucai", saya kok jadi teringat dengan salah satu tokoh Laskar Pelangi yah ? :p
BalasHapusBetul disana ada si Kucai, tapi nama sayur Kucai sudah dikenal lebih dahulu dari pada aktor di Laskar Pelangi. he...he...
BalasHapusKucai paling enak dimasak jadi mie goreng, atau buat isian kwotie. memang bahan-bahan alamiah yang kita makan hampir semuanya bagus untuk tubuh ya dok, jadi lebih baik kembali lagi ke bahan-bahan makanan alami.
BalasHapusTo MUliblog,
BalasHapusIya benar. Back to nature.
Apakah di Heidelberg, ada yang tanam Kucai juga? Semoga.
Oh Begitu ya, saya dapat pengalaman baru nih :-)
BalasHapusTo Abhe,
BalasHapusIya benar, Kucai itu enak lho.....
Salam.
Apakah kucai itu sama dengan daun loncang?
BalasHapusSuhartono
To Suhartono,
BalasHapusNama Kucai di tiap daerah mungkin berbeda. Nama Latinnya tetap sama.
Rekan-rekan ada yang bisa bantu? Terima kasih.
kucai koq mirip daun nya bawang merah ya apa benar? klo di desa namanya sentir bener ga?
BalasHapusBenat mirip tapi beda rasa dan baunya.
BalasHapusTiap Desa mungkin punya masing-masing tapi dlm bhs Indonesia ya namanya Kucai.
Makasih sudaah berkunjung.
Dokter saya mau tanya apakah daun kucai jg bs mempercepat proses penyembuhan lukar bakar akibat cuka parah (asam sulfat) pada kulit ???
BalasHapusmohon dibalas ..
terima kasih ..
To Healthy Outside Healthy Inside,
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung.
Asam Cuka adalah Asam Asetat, bukan Asam Sufat.
Asam Sulfat adalah asam yang biasa digunakan untuk mengisi aki mobil/motor. Jarang dipakai dalam keperluan Rumah Tangga.
Sedangkan Asam Cuka ( Asam Asetat ) dipakai untuk membuat asinan Acar Mentimun, dicampur kedalam kuah Empek-empek, Kuah Baso dll.
Larutan Asam atau larutan basa ( Kostik soda dll ) bila terkena Kulit akan membuat kulit melepuh spt Luka bakar.
Tindakan pengobatan pertama adalah dengan membilas Kulit tsb dengan air mengalir untuk mengurangi kepekatan larutan Asam tsb.
Tergantung dari parahnya uka bakar itu, dapat diobati dengan menoleskan Bioplacenton gel pada permukaan kulit. Bila Luka bakar itu parah anda dapat berobat kepada Dokter terdekat atau Poliklinik terdekat.
Tentang Kucai untuk mengobati Luka bakar, saya belum mendapat informasinya.
ohhh ...
BalasHapuskalo begitu terima kasih dokter atas informasinya...
kalo kembang/bunga kucai bermanfaat juga nggak ya?
BalasHapusYang saya tahu, Daun Kucai yg dimanfaatkan / dimakan.
BalasHapusTentang Bunga Kucai, saya belum punya info-nya.
Ada masukkan?
Salam.