Kejadian ini terjadi pada medio 2003.
Suatu sore sekitar pukul 17.00, ketika saya sedang praktek sore, ada panggilan melalui telepon dari seorang isteri, Ny. A. Ia memanggil Dokter untuk memeriksakan keadaan suaminya,
Ia mengatakan bahwa suaminya hampir setiap hari berolahraga naik sepeda sejak 1 tahun yang lalu. Pagi hari pukul 06.00, Tn A. bersama teman-temannya bersepeda ke daerah Waduk Darma, Kabupaten Kuningan. Tempat ini berjarak sekitar 35 km dari
Ketika saya memasuki kamar tidur dimana
Dalam tanya jawab ( anamnesa ) penyakit yang diderita pasien antara saya dan Tn. A. tidak dapat berlangsung dengan baik ( kontak inadekwat ), sehingga Ny. A yang banyak menceritakan riwayat penyakit suaminya.
Pemeriksaan fisik yang saya lakukan semuanya dalam batas normal, kecuali kontak yang inadekwat, sepertinya ia menyembunyikan rasa bersalahnya kepada keluarganya bahwa ia naik sepeda terlalu jauh sehingga badannya kelelahan yang sangat. Ia menderita Fatique syndrome. Saya memberikan resep 2 macam obat, tablet anti nyeri dan tablet multivitamin & mineral. Saya memberi anjuran agar setelah mandi air hangat dan makan malam pasien segera tidur untuk memulihkan kesehatannya.
Keesokan paginya sekitar pukul 06.30, untuk suatu keperluan saya naik mobil dan melewati rumah Tn A. Saat itu saya melihat Tn. A. membawa sepedanya keluar dari pintu pagar rumah.
Rupanya Tn. A. mempunyai moto “Tiada hari tanpa bersepeda.” Di dalam mobil saya menggeleng-gelengkan kepala.-
...hobi yang mahal... padahal pengen banget bisa beli sepeda...
BalasHapusTo PanDe Baik,
BalasHapusKalau tidak kebeli, lebih baik jalan pagi saja spt kami.
Pagi2 jalan kaki keliling kota, pulangnya mampir ke pasar Tradisionil utk beli Tahu, Tempe, Sayuran.
Setiba di rumah Nasi putih sudah matang oleh Rice cooker. Tinggal goreng tahu / Tempe, di cocol Kecap Bango / Kecap Sedap. Sarapan pagi sudah beres.
Badan segar dan tubuh sehat.
Salam sukses.