Minggu, Juni 27, 2010

Nilai Seikat Kembang


Pagi ini saya menerima sebuah artikel yang menarik dari seorang sahabat.
Saya posting ke Blog saya sebagai pencerahan bagi kita semua. Semoga  bermanfaat.

-------

Seorang pria turun dari sebuah mobil mewah yang
diparkir di depan kuburan umum.

Pria itu berjalan menuju pos penjaga kuburan. Setelah
memberi salam, pria yang ternyata adalah sopir itu
berkata, "Pak, maukah Anda menemui wanita yang ada di mobil
itu? Tolonglah Pak,karena para dokter mengatakan
sebentar lagi beliau akan meninggal!"

Penjaga kuburan itu menganggukkan kepalanya tanda
setuju dan ia segera berjalan di belakang sopir itu.

Seorang wanita lemah dan berwajah sedih membuka pintu
mobilnya dan berusaha tersenyum kepada penjaga kuburan
itu sambil berkata, "Saya Ny . Steven. Saya yang selama
ini mengirim uang setiap dua minggu sekali kepada Anda.
Saya mengirim uang itu agar Anda dapat membeli seikat kembang
dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya datang untuk
berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan hati Anda.
Saya ingin memanfaatkan sisa hidup saya untuk
berterima kasih kepada orang-orang yang telah menolong
saya."

"O, jadi Nyonya yang selalu mengirim uang itu? Nyonya,
sebelumnya saya minta maaf kepada Anda. Memang uang
yang Nyonya kirimkan itu selalu saya belikan kembang,
tetapi saya tidak pernah menaruh kembang itu di pusara
anak Anda." jawab pria itu.

"Apa, maaf?" tanya wanita itu dengan gusar.

"Ya, Nyonya. Saya tidak menaruh kembang itu di sana
karena menurut saya, orang mati tidak akan pernah
melihat keindahan seikat kembang. Karena itu setiap kembang
yang saya beli, saya berikan kepada mereka yang ada di rumah
sakit, orang miskin yang saya jumpai, atau mereka yang sedang
bersedih. Orang-orang yang demikian masih hidup, sehingga
mereka dapat menikmati keindahan dan keharuman
kembang-kembang itu, Nyonya," jawab pria itu.

Wanita itu terdiam, kemudian ia mengisyaratkan agar
sopirnya segera pergi.

Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari
mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga
kuburan.

"Selamat pagi. Apakah Anda masih ingat saya? Saya Ny .
Steven. Saya datang untuk berterima kasih atas nasihat
yang Anda berikan beberapa bulan yang lalu. Anda benar
bahwa memperhatikan dan membahagiakan mereka yang
masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi mereka yang
sudah meninggal. Ketika saya secara langsung mengantarkan
kembang-kembang itu ke rumah sakit atau panti jompo,
kembang-kembang itu tidak hanya membuat mereka bahagia,
tetapi saya juga turut bahagia. Sampai saat ini para dokter tidak
tahu mengapa saya bisa sembuh, tetapi saya benar-benar yakin
bahwa sukacita dan pengharapan adalah obat yang memulihkan
saya!"

Jangan pernah mengasihani diri sendiri, karena mengasihani diri
sendiri akan membuat kita terperangkap di kubangan kesedihan.

Ada prinsip yang mungkin kita tahu, tetapi sering kita lupakan,
yaitu dengan menolong orang lain sesungguhnya kita menolong
diri sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar