Minggu, Agustus 15, 2010

Sakit gigi.




Saya bukan seorang Dokter Gigi ( Dentis ), tetapi kisah dibawah ini cukup menarik.

---

Pasien langganan saya Pak A, 65 tahun suatu hari curhat kepada saya.
Pak A berkata “Dok. Gigi geraham saya yang kanan bawah, terasa sakit ketika saya makan.”

Saya bertanya “Sudah berapa lama?”

“Sudah seminggu, Dok. Jadi saya tidak dapat menikmati makanan saya”

Saya mengambil  sebuah lampu senter dan minta agar pak A membuka mulutnya. Saya ingin melihat ada apa dengan Gerahamnya. Pada bagian kanan bawah saya melihat Geraham 2 ( Molar 2, kanan bawah ) terisi tambalan berwarna putih ( terbuat dari bahan porselin? ).  Tampaknya tambalan itu  masih baik. Ketika ditekan geraham tsb terasa nyeri. Bila tidak ditekan / dipakai mengunyah makanan tidak terasa nyeri.

Pak A berkisah. Beberapa tahun yang lalu gigi tsb mengeluarkan nanah dan berbau. Oleh Drg B, katanya diinsisi ( dibuat lubang ) pada Fistel ( saluran mengandung nanah ) pada gusinya untuk mengeluarkan nanah yang berada dalam  saluran tsb. Rupanya terjadi Ginggivitis ( radang gusi ) dan komplikasi terjadi sebah Fistel. Dengan minum kaps. Antibiotika, fistel dan radang tsb membaik.

Ketika geraham tsb bermasalah lagi. Caries dentis pada Molar 2 ini dilakukan penambalan dengan bahan poselin sehingga tampak putih. Beberapa tahun kemudian yaitu saat ini, Pak A, mengeluh lagi dengan M2 nya itu.

Pak bertanya “Mengapa ya dok gigi saya kok sakit lagi padahal tambalannya baik.”

Saya menjawab berdasar pengalaman gigi geraham saya beberapa tahun yang lalu juga memberika gejala yang persis sama .

“Kalau tambalan gigi baik dan kalau ditekan / mengunyah makanan terasa sakit, kemungkianan besar ada gangguan pada ujung akar giginya.” Kata saya.

“Jadi apa yang harus saya lakukan?” Pak A bertanya.

“Anda harus datang kepada Dokter langganan anda, untuk minta dibuatkan Foto pada gigi geraham tsb. Dari Foto gigi tsb akan tampak ujung akar giginya. Mungkin sekali terdapat Granuloma. Pada Foto gigi akan tampak  lingkaran kecil berwarna agak hitam di ujung akar geraham tsb. Kalau benar Granuloma, terapi terbaik adalah  dicabut ( ekstraksi ). Ini pendapat saya, pendapat Doter gigi mungkin akan berbeda.” Saya menerangkan.

Drg B langganan Pak A, setuju membuat Foto gigi.
Sebelum Pak A menunjukkan Foto gigi kepada Drg-nya, ia menunjukkannya kepada saya untuk minta pendapat saya ( aneh juga ya saya dokter umum dan bukan dokter gigi tetapi ia minta pendapat saya ).

Saya melihat foto gigi gerahamnya. Ujung akar geraham itu tidak jelas, seolah bersatu dengan tulang rahang bawahnya. Pada usia lanjut, biasanya tulang sudah melekat erat dengan tulang rahang. Saya tidak melihat gambaran sebuah Granuloma pada akar Gerahamnya.

Saya berkata “Tampaknya tidak ada Granuloma. Anda  berkonsultasi saja dengan Drg B. Nanti beliau yang akan memutuskan dan mengobati geraham ini.”

Pak A akhirnya ditangan oleh Drg B.
Oleh Drg B tambalan pada M2 itu dibongkar dan dilanjutkan dengan membuka saluran pada akar geraham tsb. Katanya ada radang pada saluran akar geraham tsb yang membuat  rasa nyeri bila mengunyah atau tertekan. ( gejalanya mirip dengan Granuloma yaitu nyeri bila mengunyah makanan atau geraham tertekan ). Setelah dirasa bersih saluran itu diberi zat kimia yang baunya seperti bau kaporit. Dan geraham itu diberi tambalan sementara. 1 minggu kemudian Pak A diminta datang kembali ke Drg B.

Kemarin Pak A curhat lagi kepada saya dan berkisah tentang pengalaman berobat kepada Drg B. Biayanya cukup besar, tapi biarlah dari pada gigi saya dicabut, he…he…katanya.
Dari kisahnya itu saya mendapat pengalaman dan ilmu  tentang Geraham yang bermasalah.

Oleh karena itu kita sebaiknya membersihkan gigi dengan menggosoknya secara teratur setelah makan dan memeriksakan gigi kepada Dokter Gigi setiap 6 bulan 1 kali. Mirip-mirip men-tune up mobil kita setiap 6 bulan 1 kali di bengkel mobil. He…he…




14 komentar:

  1. Malam Dokter, waaaahhh... masih rajin ngblog ya ?
    soal Gigi sih saya paling kerap bermasalah, tapi syukur ada drg.Sudarnata yang kini jadi langganan saya... Beliau dokter muda yang usianya sepantaran dengan saya, bahkan saking kagumnya saya pada beliau ini, saya tuliskan juga di blog beberapa waktu lalu...
    http://www.pandebaik.com/2008/07/12/ke-dokter-gigi-muda-siapa-takut/

    BalasHapus
  2. To Pande Baik,

    Kalau gigi ita bermasalah, maka kita tidak bisa menggigit. Asal jangan menggigit orang aja. he...he...

    BalasHapus
  3. Terima kasih anda sudah berkunjung.

    BalasHapus
  4. ceritanya menarik dok..
    Perkenalkan saya mahasiswa Fakultas Kedokteran di UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Yogyakarta
    :)

    BalasHapus
  5. To Saracensa,

    Terima kasih anda sudah berkunjung.

    Salam.

    BalasHapus
  6. Anonim2:20 PM

    Saya pernah mengalami serupa. Ada baiknya mengunjungi lebih dari 1 dokter gigi karena bisa jadi diagnosanya berbeda. Saya datang ke dokter gigi 1 dengan keluhan tambalan gigi yang sakit, sudah di-rontgen, katanya harus dilakukan bedah mulut untuk mencabut gigi lain yang katanya "menabrak" gigi tsb. Karna gak mau dibedah mulut, saya datang di dokter gigi 2, diagnosanya : dalam tambalan gigi ada bakteri yang bisa mengeluarkan gas shg menyebabkan gigi sakit dan harus dibongkar tambalannya. Memang tambalan gigi saya sudah berumur 4-5 tahun.

    BalasHapus
  7. To Anonim,

    Salah diagnosa bisa juga terjadi pada 2 orang dokter gigi. Pernah teman saya sakit gigi nomer 5 kanan bawah dan kata dokter giginya mesti dicabut karena sulit dipertahankan lagi. Setelah itu dicabutlah gigi, tapi yg dicabut gigi yg disebelahnya. Jadi salah cabut. Wah runyam deh persoalannya.

    Salam.

    BalasHapus
  8. Akh, sakit gigi emang gak enak. Pipi bengkak dan nggak nyaman makan.

    Sempat saya kira penyakit Pak A gara2 gigi geraham bungsu yang tumbuh miring. Saya denger gigi geraham bungsu itu berbahaya dan mesti dicabut. Saya ngeri kalau suatu saat nanti itu terjadi juga pada saya.. Apa Dokter Basuki pernah dicabut gigi geraham bungsunya? Cuma penasaran, kok. Terima kasih.

    BalasHapus
  9. To Kencana,

    Saya pernah dicabut gigi geraham ( M3 ) kanan bawah yang tumbuh miring dan mendorong geraham di depannya ( M2 ).

    Gigi geraham yg terakhir tumbuh ( M3 ) biasanya pada usia 30 tahun dimana orang bilang umur 30 tahun, orang sudah menjadi orang yg bijaksana sehingga gigi ini disebut sebagai wisdom teeth ( gigi-gigi kebijaksanaan ). Nyatanya gigi M3 ini sering menimbulkan masalah sehingga perlu dicabut. Untuk mencabutnya juga lumayan susah, kadang-kadang gigi M3 ini perlu dipecah dahulu menjadi 2 bagian baru dicongkel keluar.

    Kalau ingin mengetahui apakah gigi-gigi M3 tumbuh baik atau tidak, buatlah Foto Panoromik di Klinik Rontgen terdekat. Dengan projeksi Panorama ini semua gigi akan kelihatan dan kita bisa memeriksa apakah tiap gigi baik posisinya.

    Salam

    BalasHapus
  10. Anonim4:56 PM

    Digusi saya bekas gigi bolong tumbuh daging tp bentuknya ky gigi warna hitam. Itu apa ya dok? Ngeri. Makasih. Mohon jawabannya

    BalasHapus
  11. To Anonim,

    Saya bukan dokter gigi, jadi sebaiknya anda berkonsultasi langsung dengan dokter gigi terdekat.

    Kalau gigi sudah hitam, berarti sudah lama ada caries dentis. Sebaiknya dicabut saja, tergantung bagaimana advis dokter gigi anda.

    Salam.

    BalasHapus
  12. Anonim3:12 PM

    Selamat sore dok.. Saya perempuan umur 20 saya mau tanya dok gigi geraham atas kiri saya sakit bila di tekan kadang saat makan pun juga sakit. Sudah foto gigi panoramic tapi kata dokter saya hasilnya bagus , tetapi kenapa gigi saya masih sakit ya dok? Terimakasih maaf mengganggu mohon di balas ya dok terimakasih selamat sore

    BalasHapus
  13. To Anonim,

    Nama anda siapa?

    Sebenarnya saya bukan dokter gigi.

    Cobalah bawa Foto Panaromin gigi anda kepada Dokter gigi lain. Silahkan anda berkonsultasi dengan beliau. Semoga dapat mengobati gigfi geraham anda yg sakit itu.

    Salam

    BalasHapus