Rabu, November 10, 2010

Masih nyamankah hidup di usia senja?



Kalau ada yang berulang tahun biasa terdengar ucapan “Selamat ulang tahun dan semoga panjang umur”

Mana yang benar panjang umur atau berkurang umur?
Keduanya benar. Dengan bertambahnya tahun maka akan bertambah umurnya 1 tahun.
Kalau umur manusia sudah ditentukan oleh yang diatas, maka dengan berulang tahun maka sebenarnya akan berkurang jatah umurnya. Jadi keduanya benar.

Bertambahnya umur maka organ tubuh akan makin berkurang kwalitasnya sebab  akan terdapat organ-organ tubuh yang aus. Apa lagi kalau tubuh tidak dirawat dengan semestinya.

Ibarat sebuah mobil yang dirawat dengan baik maka mobil itu akan  masih dapat berjalan dengan baik meskipun umurnya sudah 10 atau 20 tahun. Kalau sudah 60 tahun pasti sudah banyak sparepart / onderdil yang diganti agar dapat berjalan dengan baik.

Nah bagaimana kalau tubuh manusia yang sudah berumur 60 tahun?
Sulit mencari organ tubuh untuk mengganti organ tubuh yang rusak, misalnya dengan cara transplamtasi organ tubuh ( Hati, Ginjal dll ). Kalaupun ada maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar nyaris tidak terjangkau bagi kebanyakan orang.

Lebih bijaksana bila kita sebagai manusia wajib menjaga dan merawat tubuh kita masing-masing agar mengurangi efek kemunduran organ tubuh dengan meningkatnya umur. Dengan demikian diharapkan kita masih dapat hidup nyaman meskipun umur sudah lanjut.

---

Kemarin Pak S, 60 tahun setelah memeriksakan dirinya  karena terserang Flu, sempat berbincang-bincang dengan saya. Kebetulan tidak ada pasien yang ingin berobat lagi sehingga ada banyak waktu untuk sekedar sharing.

Pak S berkata “Dok, berapa umur Dokter?”

Saya menjawab “Enam puluh dua tahun 10 bulan.”

Pak S “Ah..umur kita hampir sama, Cuma beda 2 tahunan. Kalau boleh bertanya, Dok, dalam umur dengan KTP seumur hidup apakah dokter masih dapat menikmati hidup dengan nyaman?”

Saya menjawab “Sampai sejauh ini sih, cukup nyaman. Kalau ada  gangguan kesehatan seperti Flu, Diare, Pegel linu itu sih sudah wajarlah. Pernah juga sih saya masuk Rumah Sakit akibat penyakit: Radang Usus Buntu, Tipes perut, Operasi Retina, Operasi Katarak, bahkan sampai masuk ICU akibat gangguan pembuluh darah koroner Jantung saya. Puji Tuhan semuanya dapat diobati meskipun dengan fasilitas Askes sebagai PNS dan Pensiunan PNS.

Pak S berkomentar lagi “Ah…ternyata meskipun sebagai dokter tetapi ada banyak penyakit yang diderita ya. Bersyukur ya Dok, semuanya dapat diatasi.”

Saya menjawab “Ya, jangankan Dokter, Pejabat Tinggi, Raja, Ratu, Presiden pun dapat sakit dan bahkan dipanggil Tuhan Pak.”

“Iya benar, Dok.”

Saya bertanya “Pak S, ngomong-ngomong bagaimana dengan kondisi kesehatan anda dan isteri anda?

Pak S menjawab “Puji Tuhan sampai saat ini saya jarang sakit, kecuali gangguan susah tidur dalam 1 tahun terkahir ini.”

Saya bertanya lagi “Bagaimana dengan kesehatan isteri anda?”

Kata Pak S “Nah itu dia, Dok. Isteri saya berumur sama dengan saya 60 tahun juga, tetapi hampir setiap hari mengeluh tentang kesehatannya. Kami mempunyai sebuah toko kelontong dengan omset tidak besar setiap bulannya, tetapi cukuplah untuk menopang hidup kami. Kami punya 2 orang putra dan semuanya sudah berkeluarga. Kami hidup berdua lagi seperti dahulu sebelum mempunyai anak.
            Isteri saya sudah 10 tahun dalam masa Menopause. Kalau dahulu sebelum Menopause isteri saya penyabar, lemah lembut, tetapi sekarang tenperamennya berubah banyak, Dok. Ia mudah tersinggung, tidak sabaran, sering ngomel tapi tidak jelas apa yang doiomelin, sering kali mengeluh susah tidur.

Saya menimpali “Iya benar wanita yang sudah menopause ( berhenti haid ) pada usia sekitar 48 – 51 tahun akan banyak mengeluh. Saat organ tubuh sudah mulai menurun fingsinya maka ada banyak keluhan  yang timbul.”

Pak S bertanya “Mengapa ya Dok?”

Saya menawab “pada usia Menopause selain  banyak organ tubuh yang sudah tua, masa pakainya sudah mulai habis juga hormone Estrogen dan Progesteron yang diproduksi oleh kedua Indung telur ( ovaria ) wanita sudah banyak menurun. Hal ini akan menyebabkan banyak perubahan Fisik dan Psikologis pada wanita Menopause.

Pak S  berkata “O..begitu ya Dok.”

Saya melanjutkan “Benar. Mulai dari Kepala sampai Kaki,  mereka sudah memperlihatkan banyak keluhan. Antara lain:
Kepala: Warna Rambut berubah menjadi Putih. Rambut banyak yang rontok, tidak jarang kepala menjadi sedikit botak.
Wajah: kulit tampak keriput. Mereka khawatir kalau suaminya tidak akan memperhatikannya lagi. Lalu mereka memakai kosmetik yang menor dan dandanan yang wah. Banyak orang yang memanggil Neli.”

Pak S bertanya “Neli itu apa Dok?”

Saya menjawab “Nenek lincah, tidak mau kalah dengan yang muda, maksudnya agar sang suami tetap mau memperhatikannya. Meskipun demikian sebenarnya kita semua akan menjadi tua dengan bertambahnya umur. Kalau mau mempertahankan kesehatan dan kecantikan, maka kita harus merawat tubuh kita dengan sebaik-baiknya dan semuanya ini tentu memerlukan biaya yang besar. Kesehatan yang baik tidak dating begitu saja dari langit bukan?”

“Ah kalau  ngobrol dengan Dokter, saya jadi asyik, tidak terasa waktu sudah menjelang malam. Dok, saya permisi dulu. Lain kali disambung lagi ya.”

“Baiklah, Pak S. hati-hati di perjalanan pulang.

Saya melihat langit sudah gelap. Siang yang terang sudah menjadi sore dan malam yang gelap. Saya membatin “Masih nyamankah kita hidup di usia senja?”

2 komentar:

  1. Happycook708:27 PM

    Hmmmm... Alangkah beruntungnya kita yang masih mempunyai penghasilan cukup atau berlebih untuk memenuhi kebutuhan hidup kita meskipun di usia senja.Tapi bagaimana mereka yang sudah di usia senja tapi masih bekerja keras untuk sesuap nasi.
    Mari kita saling memberi dengan sesama yang kekurangan. Tuhan memberkati.

    BalasHapus
  2. To Happycook70,

    Benar kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini.
    Sejak 2004 saya melayani Kesehatan para Opa & Oma yang tinggal di Panti Wreda Kasih milik gereja kami, yang bersifat Nonprofit.
    Semoga pelayanan saya bagi mereka yang membutuhkan dapat bermanfaat. Amin.

    BalasHapus