Tanggal Sept 22, - Oct. 10, 2009 saya dan isteri akan pergi ke Sydney lagi.
Kali yang ke 5 kali sejak Jan 2000, Des 2005, Apr 2007, dan Des 2007.
Kami akan berkunjung ke tempat putra/putri kami. Kalau masih sempat saya akan akses Internet di sana dan akan menulis / posting beberapa artikel yang menarik.
Jangan lupa oleh-olehnya pak dokter :-) tulisan dari sydney ato buah tangan (juga dari sydney). Btw, Selamat Idul Fitri 1430 H Taqobbqllahu minna waminkum.................
Saya tidak bawa Laptop, sebab kami bawa barang cukup banyak dan berat, pesanan putra/i kami. Saya pinjam Laptop putra kami sekali-kali.
Kadang-kadang badan sudah lelah setiap hari pergi ke luar rumah dan banyak jalan kaki. Inginnya sih tetap ngeBlog tapi bagaimana lagi? Sorry deh.
Minggu depan setelah saya tiba di tanah air akan saya postingkan artikel2 yang saya ketik dan di save di USB flash saya. Harap maklum. Makasih atas kunjungan dan tanggapannya.
Baru tahu kalau putra/putri Dokter di Sydney. Saya penasaran. Semua anak Bapak di Sydney-kah? Atau cuma beberapa saja? Maaf kalau pertanyaan ini terlalu pribadi. Saya nggak ada maksud apa-apa.
Putra kami berangkat thn 1998 utk study Kedokteran Umum, lulus, bekerja di Rumah Sakit. Menikah thn 2008 dan stay disana sampai sekarang.Sekarang sedang study S2, Radiotherapy Oncology ( Terapi Kanker dengan Penyinaran ).
Putri kami pergi kesana thn 2000, study sampai S2, Kimia Tehnik dan Biomedical Technology bekerja dan stay disana sampai sekarang. BVelum berkeluarga. Masing-masing sudah nyicil apartemen dan mobil masing-masing.
Jadi kami saat ini berdua lagi dengan isteri tercinta, hidup dimasa pensiun. Saya pensiun dini thn 2000 dan isteri thn 2001. Masih buka praktik masing-masing di tempat yg berbeda. Di waktu senggang saya menulis utk Blog saya. Ada yg bertanya dan saya jawab, meskipun Blog saya bukanlah Ruang Konsultasi Kesehatan. Saya pikir tidak ada salahnya utk menolong orang lain dimana saya masih bisa menolong mereka meskipun lewat dunia maya.
Sejak 1 tahun yang lalu putra kami sudah menjadi Citizen Australia, sedangkan putri kami masih menjadi PR ( Permanent Resident ) Australia, belum mau menjadi Citizen Aussie.
Setiap 5 tahun sekali, visa PR mesti diperbaharui.
Antara Citizen dan PR mempunyai hak dan kewajiban yg sama. Perbedaannya PR tidak mempunyai hak memilih dalam Pemilihan Umum, Citizen mempunyai hak memilih.
Kalau pulang ke RI, citizen Aussie harus mempunyai Visa utk masuk ke RI, sedang yang PR tidak usah minta Visa RI sebab pulang kenegaranya sendiri.
Iya benar selama masih mampu untuk melakukan praktik ( belum pikun dll )dokter di RI masih boleh buka praktik. Mungkin jumlah pasien yang datang berobat sudah menurun bila dibandingkan kalau dokter tsb masih aktip bekerja sebagai PNS.
Kalau sudah tidak bisa praktik, maka kami hidup dari uang pensiun yg tidak seberapa jumlahnya dan dari tabungan kami.
Jujur saja, saya kaget saat tahu Dokter punya dua anak. Mengingat jaman dulu berlaku semboyan banyak anak banyak rejeki. Rata2 kakek, om sampai tante saya punya 3 anak atau lebih.
Berarti Dokter praktek keluarga berencana, ya? Keren. Saya sendiri punya 2 adik cowok. Bahkan Papa saya ngaku pengen nambah anak lagi, tapi Mama ogah ngelahirin lagi. Hehehehe.....
Saat kami menjadi PNS, tahun 1980-an Presiden R.I. Pak Suharto menginstruksikan agar semua PNS ikut KB, hanya boleh punya anak 2 saja. Bila tidak mematuhi, maka PNS tsb tidak akan mendapat tunjangan ( anak yg ke 3 itu ), tidak akan mendapat promosi jabatan. Selain itu juga malu dgn PNS-PNS lain. Jadi kami juga ikut KB. Jadilah punya anak 2 orang saja.
Ibu Mertua saya menganjurkan punya anak minimal 4 orang. Komentar saya wah.. kalau setiap 2 tahun harus menyusui bayi, kapan mau praktik cari uang? Beliau hanya tersenyum saja.
Jangan lupa oleh-olehnya pak dokter :-)
BalasHapustulisan dari sydney ato buah tangan (juga dari sydney).
Btw, Selamat Idul Fitri 1430 H Taqobbqllahu minna waminkum.................
Kelihatannya ga'sempat online saat liburan ya Dok ? Hehehe...
BalasHapusTo PanDE Baik,
BalasHapusSaya tidak bawa Laptop, sebab kami bawa barang cukup banyak dan berat, pesanan putra/i kami. Saya pinjam Laptop putra kami sekali-kali.
Kadang-kadang badan sudah lelah setiap hari pergi ke luar rumah dan banyak jalan kaki. Inginnya sih tetap ngeBlog tapi bagaimana lagi? Sorry deh.
Minggu depan setelah saya tiba di tanah air akan saya postingkan artikel2 yang saya ketik dan di save di USB flash saya. Harap maklum. Makasih atas kunjungan dan tanggapannya.
Salam sukses.
To Sugeng,
BalasHapusAh...makasih, rupanya anda sering mengikuti posting di Blog saya.
Berikut ini saya posting beberapa artikel yang saya posting dari kota Sydney, Aussie. Met membaca.
Salam sukses.
Baru tahu kalau putra/putri Dokter di Sydney. Saya penasaran. Semua anak Bapak di Sydney-kah? Atau cuma beberapa saja? Maaf kalau pertanyaan ini terlalu pribadi. Saya nggak ada maksud apa-apa.
BalasHapusTo Kencana,
BalasHapusKami mempunyai 2 orang anak, putra dan putri.
Putra kami berangkat thn 1998 utk study Kedokteran Umum, lulus, bekerja di Rumah Sakit. Menikah thn 2008 dan stay disana sampai sekarang.Sekarang sedang study S2, Radiotherapy Oncology ( Terapi Kanker dengan Penyinaran ).
Putri kami pergi kesana thn 2000, study sampai S2, Kimia Tehnik dan Biomedical Technology bekerja dan stay disana sampai sekarang. BVelum berkeluarga. Masing-masing sudah nyicil apartemen dan mobil masing-masing.
Jadi kami saat ini berdua lagi dengan isteri tercinta, hidup dimasa pensiun. Saya pensiun dini thn 2000 dan isteri thn 2001. Masih buka praktik masing-masing di tempat yg berbeda. Di waktu senggang saya menulis utk Blog saya. Ada yg bertanya dan saya jawab, meskipun Blog saya bukanlah Ruang Konsultasi Kesehatan. Saya pikir tidak ada salahnya utk menolong orang lain dimana saya masih bisa menolong mereka meskipun lewat dunia maya.
salam.
Apa dua anak Dokter udah jadi warga negara di sana? Atau masih warga Indo?
BalasHapusWalaupun Dokter sudah pensiun tapi nggak ada kata "stop" untuk bekerja, ya.
To Kencana,
BalasHapusSejak 1 tahun yang lalu putra kami sudah menjadi Citizen Australia, sedangkan putri kami masih menjadi PR ( Permanent Resident ) Australia, belum mau menjadi Citizen Aussie.
Setiap 5 tahun sekali, visa PR mesti diperbaharui.
Antara Citizen dan PR mempunyai hak dan kewajiban yg sama. Perbedaannya PR tidak mempunyai hak memilih dalam Pemilihan Umum, Citizen mempunyai hak memilih.
Kalau pulang ke RI, citizen Aussie harus mempunyai Visa utk masuk ke RI, sedang yang PR tidak usah minta Visa RI sebab pulang kenegaranya sendiri.
Iya benar selama masih mampu untuk melakukan praktik ( belum pikun dll )dokter di RI masih boleh buka praktik. Mungkin jumlah pasien yang datang berobat sudah menurun bila dibandingkan kalau dokter tsb masih aktip bekerja sebagai PNS.
Kalau sudah tidak bisa praktik, maka kami hidup dari uang pensiun yg tidak seberapa jumlahnya dan dari tabungan kami.
Salam.
Wah, makasih infonya. Ternyata itu toh bedanya.
BalasHapusJujur saja, saya kaget saat tahu Dokter punya dua anak. Mengingat jaman dulu berlaku semboyan banyak anak banyak rejeki. Rata2 kakek, om sampai tante saya punya 3 anak atau lebih.
Berarti Dokter praktek keluarga berencana, ya? Keren. Saya sendiri punya 2 adik cowok. Bahkan Papa saya ngaku pengen nambah anak lagi, tapi Mama ogah ngelahirin lagi. Hehehehe.....
To Kencana,
BalasHapusSaat kami menjadi PNS, tahun 1980-an Presiden R.I. Pak Suharto menginstruksikan agar semua PNS ikut KB, hanya boleh punya anak 2 saja. Bila tidak mematuhi, maka PNS tsb tidak akan mendapat tunjangan ( anak yg ke 3 itu ), tidak akan mendapat promosi jabatan. Selain itu juga malu dgn PNS-PNS lain. Jadi kami juga ikut KB. Jadilah punya anak 2 orang saja.
Ibu Mertua saya menganjurkan punya anak minimal 4 orang. Komentar saya wah.. kalau setiap 2 tahun harus menyusui bayi, kapan mau praktik cari uang? Beliau hanya tersenyum saja.
Salam.
Wah, jadi itu sebabnya toh kakek, nenek dan ayah saya dulunya miskin. Punya anak banyak makanya gak dapet tunjangan. Hmmmm....
BalasHapusTo Kencana,
BalasHapusSaat ini program KB tidak begitu digencarkan seperti dahulu, tidak heran angka pertambahan penduduk di RI makin membesar.
Salam.