Rabu, Juli 10, 2013

Doa dokter jelek?



Suatu saat saya bertemu dengan seorang teman yang bukan dokter. Lama kami tidak berjumpa sehingga kami membicarakan banyak hal. Dalam obrolan kami teman saya itu berkata, “Ah…doa dokter sih jelek, semoga banyak yang sakit.” Saya terkejut mendengar perkataannya itu.

Saya mendebat teman saya tadi, “Saya tidak pernah berdoa seperti itu. Itu kata anda, bukan kata saya.”

Ia terkejut juga mendengar perkataan saya. “Tapi betul kan, dokter mengharap banyak orang yang sakit?”

“Orang yang sakit bukan karena doa saya atau dokter. Orang yang minta pertolongan dokter tidak semuanya sakit, tetapi karena banyak alasan.

“Apa contohnya, dok?” teman saya bertanya.

Lalu saya menjawab:

Alasan-alasan orang datang kepada dokter antara lain:
1.Anak/orang dewasa yang ingin mendapatkan imunisasi.
2.Anak yang mau disunat atau dikhitan dengan alasan keagamaan atau kesehatan.
3.Ibu calon akseptor KB ( Keluarga Berencana ) yang minta disuntik KB atau dipasang I.U.D. ( Intra Uterine Device ).
4.Orang yang minta Surat Keterangan Sehat untuk keperluan melamar pekerjaan, melanjutkan sekolah atau mengikuti ansuransi.
5.Ibu hamil yang ingin melakukan pemeriksaan ANC ( Ante Natal Care ).
6.Orang yang ingin disuntik Vitamin agar badannya tetap fit.
7.Orang tua yang minta konsultasi agar anaknya terhindar dari Narkoba atau agar prestasi belajar anaknya bagus.

Jadi pekerjaan dokter banyak, selain menangani orang sakit. Dengan perkataan lain tidak perlu dokter berdoa “Semoga banyak yang sakit” agar dapurnya tetap berasap. Dengan reputasi yang baik, tidak perlu seorang dokter khawatir kekurangan rejeki.”

Bahkan dipintu masuk Ruang Periksa saya tempel tulisan “SEMOGA LEKAS SEMBUH.” Belum diperiksa saja sudah didoakan lekas sembuh. Jadi doanya baik.

Setelah mendengar argumentasi saya diatas, teman saya mengerti dan tidak berani mengeluarkan “guyonan” tadi lagi. Dia pikir “Wah repot kalau berdebat dengan dokter.”

Kalau anda setuju dengan argumentasi saya diatas, maka tidak perlu ada debat kusir bukan? He…he…

2 komentar:

  1. halah... yang ada malah si pasien yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri dan orang lain. kalo bisa ya dijamin gag bakalan sakit :p

    BalasHapus
  2. To pande Baik,

    Amin.

    Salam

    BalasHapus