Sabtu, Februari 21, 2009

Door price lagi




Kemarin siang saya dan isteri menghadiri undangan RTD, Round Table Discussion dari salah satu perusahaan obat. Ada 9 teman sejawat yang hadir. Acara dilakukan di sebuah Resto, favorit kami. Acara ditutup dengan Lunch bersama.

Acara ini membicarakan beberapa macam obat produk dari pabrik obat ini. Seperti biasa, selesai presentasi produk dilanjutkan dengan acara tanya jawab atau diskusi. Acara yang dilakukan dengan santai, dilanjutkan dengan acara Door price.

Ada 3 hadiah akan akan diperebutkan oleh para dokter.
2 hadiah pertama diperebutkan dengan mengundi sepotong kertas yang diambil dari daftar hadir. Kami tidak mendapatkan undian ini.

Ketika hadiah yang ketiga diundi, caranya berbeda. Siapa yang membawa kunci paling banyak itulah pemenangnya.

Teman sejawat kami yang dyduk disebelah saya dengan PD memperlihatkan segepok kunci yang dibawanya. Panitia segera menghitungnya, ada 15 kunci. Cukup banyak.

Jantung saya berdebar lebih cepat. Kunci-kunci yang ada dalam kantong celana saya, pasti lebih banyak dari jumlah itu. Ada kunci rumah, kunci ruang praktek, kunci mobil, ditambah kunci-kunci isteri saya. Total sekitar 40 buah kunci. Tidak ada yang membawa kunci lebih banyak lagi.

Banyak memberi komentar “ Kunci apa aja tuh, Bas?”

Saya jawab “ Semua kunci yang saya miliki. He..he..” sambil menerima sebuah hadiah yang dibungkus dengan kertas Kado.

Setelah saya menerima Door price itu dengan senyum simpul, terdengar suara “ Bukalah, Bas. Kami ingin tahu apa sih isinya?”

Rupanya Door price yang di dapat dengan cara yang unik dan penuh gelak tertawa teman sejawat ini mengundang rasa ingin tahu. Segera isteri saya merobek kertas pembungkusnya dan tampaklah sebuah bantal warna kuning yang terbuat dari kain yang halus. Bantal untuk ganjel Bokong ketika duduk. He….he…..Semua tertawa. Dikira dapat hadiah apa gitu. Ternyata ganjel Bokong.

Ya lumayanlah, agar Bokong saya tidak cape ketika ngeBlog. He…he..lagi dah.

O…. alangkah senangnya saya saat itu. Dibandingkan dengan harga Door price yang tidak mahal, saya lebih senang melihat “kecemburuan” teman-teman sejawat lain. Kok Basuki dan isteri sering dapat Door price. Apa kiatnya sih?

Sebenarnya tidak ada kita khusus. Semua teman sejawat mempunyai kesempatan yang sama. Bagi kami kesempatan itu 2 kali lebih banyak oleh karena, kami suami-isteri. Kalau bukan saya, tentu isteri saya yang dapat, bukan? Makanya harus sayang isteri dan sayang suami, bukan?

Kalau dihitung-hitung, emang sudah banyak Door price di rumah kami yang di dapat dengan cara yang unik. Kadang kala kami tidak menduga mendapat Door price yang lumayan bagusnya dilihat dari harganya yang besar juga. Sebuah handphone merk Nokia seri 6 pernah di raih oleh isteri saya yang memang sejak lama ingin ganti Handphone dalam sebuah acara Simposium Kedokteran di salah satu Hotel di kota kami. Pucuk dicinta, ulam tiba.

Kalau bukan suaminya, tentu isterinya yang dapat. Begitu komentar para teman sejawat kami berolok-olok. “Why you. Why you. Why you, Bas “
Saking jengkelnya saya jawab “Why not?” Namanya juga undian-lah. Kadang dapat, kadang tidak dapat. Mungkin kami sedang hoki ( beruntung ) hari ini. He..he….

Ada teman sejawat yang belum penah mendapat door price sekalipun, meski sudah mengikuti acara Simposium selama bertahun-tahun. Kasihan deh. Habis kalau acara undian dimulai, ia meninggalkan ruangan, karena sudah mensugesti “…ah saya tidak dapat, pecuma menunggu.” Kalau namanya dipanggil, dapat Door price, ia sudah tidak di tempat meskipun sudah dihitung sampai bilangan 3. Door price pindah ke tangan sejawat yang lain. Makanya kalau sedang diundi, wajib duduk manis mendengar nomer yang dipanggil. Siapa tahu nyangkut dan dapat sebuah Handphone. he…he…Itulah kiatnya. Gampang bukan? Duduk yang manis dan berdoa!

Met mengikuti Simposisum berikutnya. Ciao…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar