Sabtu, Februari 07, 2009

Kematian


Tidak seorangpun yang dapat mengelakkan kejadian ini. Sebanyak apapun hartanya, setinggi apapun pangkatnya kalau sudah saatnya kematian akan datang juga.

Seperti biasa setiap 6 bulan sekali, saya melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar gula, kolesterol, asam urat dll sekedar utk mengetahui. Bila ada yang dapat angka merah, maka saya harus mengatasinya dengan merubah pola makan atau minum obat yang dibutuhkan. Makin tinggi usia, kondisi kesehatan makin menurun bila tidak dipelihara dengan baik. Saat ini sakit sudah merupakan suatu kemewahan bagi kebanyakan orang.

Sambil menunggu pasien yang mau berobat, saya minta Pak A, petugas Laboratorium Klinik langganan saya agar datang ke tempat saya untuk mengambil darah dan urine. Saya dalam keadaan puasa. Untuk kadar Glukose 2 jam
sesudah makan, Pak A akan datang kembali pada pukul 09.30.

Saya telepon kepada Ibu M Tata Usaha Gereja kami minta agar Supir yang akan jemput dan antar saya ke Panti Wreda datang menjemput saya pada pukul 09.30.

Supir sudah datang menjemput saya, tetapi Pak A belum juga datang. Saya telepon Pak A, apakah dapat datang atau tidak, sebab saya akan pergi.

Pak A menjawab sebentar lagi tiba di rumah saya utk ambil darah 2 jam sesudah makan. Tidak lama kemudian ia datang dan menuturkan alasan mengapa agak terlambat datang.

Rupanya ada kejadian yang bikin heboh di Lab. Klinik. Ada seorang pasien pria, Tn. K. sekitar 60 tahun, kiriman seorang Dokter yang akan diambil darahnya. Kondisi fisiknya tampak lemah.

Pak A ketika akan mengambil darah Tn.K kebingungan karena ketika akan diambil darahnya, tiba-tiba tubuhnya jatuh dan langsung ngorok. Ketika diperiksa Tn. K sudah tidak bernafas lagi.

Pak A menelepon Dokter yang mengirim Tn. K ini dan melaporkan kejadian tsb. Sang Dokter juga membenarkan bahwa kondisi fisiknya memang lemah, tapi tidak menduga pasiennya akan pergi secepat itu.

Tn. K kemudian diantar pulang oleh supirnya. Sang Supir juga kebingungan. Berangkat masih hidup, pulang sudah meninggal dunia.

Setelah Tn. K meninggalkan Lab, barulah Pak A dapat menuju ke tempat saya. Saya dapat memahami alasan keterlambatan ini dan tidak merupakan masalah.

Dalam perjalanan menuju Panti Wreda saya merenungkan kejadian Tn. K tadi. Batas antara hidup dan mati, tipis. Artinya tadi masih hidup, beberapa menit kemudian meninggal dunia.

Beberapa orang pernah beri komentar, enak begitu dari pada sakit bertahun-tahun, mati belum hidup tidak berarti lagi, misalnya terserang Stroke.

Kematian tidak bisa ditawar. Kematian pasti datang, hanya kita tidak tahu kapan dan saat kita sedang ada dimana?

Sebelum hal itu menjemput kita, marilah kita gunakan hidup kita ini dengan hal-hal yang baik bagi kita, bagi keluarga dan bagi orang-orang lain. Semoga Tuhan memberkati kita. Amin.

4 komentar:

  1. Anonim8:08 AM

    Kematian bisa datang kapan saja. Untuk itu pula selama saya masih mampu, isi BLoG akan tetap saya update dengan kisah, uneg-uneg dsb sebagai kenangan bagi mereka yang saya tinggalkan.
    Untuk itu pula saya selalu berusaha mengabadikan wajah-wajah orang yang saya sayangi dalam sebuah gambar bergerak maupun diam, agar menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi saya.
    Untuk itu pula, saya selalu berusaha berbuat yang terbaik bagi orang-orang disekitar saya, agar menjadi kenangan manis bagi mereka yang kelak meninggalkan saya....

    BalasHapus
  2. To Pande Baik: Betul. Selagi kita mempunyai kemampuan membuat sesuatu kenangan manis bagi orang lain, kita patut membuatnya. Ada Teman Sejawat yang menyaraankan saya membuat Otobiografi. Finally saya buat juga dan sudah saya berikan buku itu ( print out dan dijilid ) kpd putra/i kami agar mereka juga tahu apa yang ayahnya alami ketika mereka belum lahir dan dapat mengambil manfaat dari apa yang mereka baca dengan Hati ( bukan dg Mata saja ) spt yg dikatakan oleh pak Andi F. Noya ( Kick Andy Show, Metro TV ). Sudahkah Pande juga membuat Otobiografi? Ya suatu proyek besar juga. he..he...

    BalasHapus
  3. Manusia biasanya dikenang dari perbuatannya di masa hidupnya dulu. Oleh karena itu selagi kita hidup perbanyaklah berbuat baik dengan sesama dan selalu membantu orang2 yang membutuhkan bantuan. Karena maut akan datang datang seperti pencuri di malam hari dan kita tidak pernah tahu kapan ia akan mengambil nyawa kita.

    BalasHapus
  4. To happy Cook70: Betul, saya setuju pendapat anda.

    BalasHapus