Rabu, Februari 18, 2009

Sayang isteri



Suatu sore datang berobat Pak Herman ( bukan nama sebenarnya ) ke tempat praktek saya.

Kedatangan Pak Herman, 35 tahun hanya untuk minta bantuan saya untuk menyuntikaan obat suntik yang di beli dari resep Teman Sejawat Ahli Penyakit Dalam di Jkt. 1 ampul sudah di suntikkan di Jkt dan sisanya 2 ampul lagi yang mesti disuntikkan tiap 3 minggu sekali.

Saya lihat label pada ampul itu, ternyata suatu hormon Testosteron ( horman laki-laki ) merk tertentu. Setelah saya periksa tekanan darah Pak Herman yang menunjukkan tekanaan yang normal, saya suntikkan 1 ampul ke dalam bokong kanannya.

Melihat usianya yang masih muda, mestinya ia tidak perlu mendapatkan hormon laik-laki tambahan. Pak Herman menderita penyakit Diabetes mellitus ( Kencing Manis ) sejak 1 tahun yang lalu dan minum obat anti DM. Ia bekerja di suatu perusahaan angkutan darat yang sering pergi keluar kota.

Saya bertanya kepada pasien saya “Mengapa anda minta disuntik obat itu?”

Pak Herman menjawab “Ketika saya berada di Jkt, saya berkonsultasi dengan Dr. Ahli Penyakit Dalam ( Internist ) dan diberi resep obat suntik ini. Saya ingin agar saya tetap fit dan dapat memenuhi keinginan isteri saya, Dok”.

Saya ingin mengetahui lebih lanjut masalah keluarganya “ Keinginan isteri anda sebenarnya apa?”

“Begini, Dok. Isteri saya selalu minta ML ( making love ) dengan saya setiap pagi saya berangkat kerja dan sore hari setiap saya pulang bekerja.”

Saya menjawab “ O..jadi sehari 2 kali?”

“Benar, Dok setiap hari dalam sebulan dan sepanjang tahun. Setiap hari kecuali kalau ia sedang dapat menstruasi. Saya kan ada DM dan pulang kerja sering cape, kalau saya harus melayani isteri lagi, tentu badaan saya harus tetap Fit.”

”Fit sih fit, tapi kan ada batasnya, Pak. Masak setiap hari 2 kali setiap bulan, sepanjang tahun. Mana tahan? Sudah berapa putra/i anda?” saya bertanya.

“Kami sudah punya 1 putra 3 tahun, Dok”.

“Kok bisa ya”

“Iya betul, Dok. Kalau tidak dilayani, ia marah-marah.”

Glek ….saya kaget. Kok ada ya isteri yang begitu. Apa tidak kasihan kepada suaminya. Pagi sampai sore kerja dan cape. Pulang ke rumah juga masih harus kerja keras lagi. Isterinya minta disayang suami, tetapi ia tidak menyayangi suaminya. Sang suami diharuskan kerja keras setiap pagi dan sore.


Rasanya saya tidak sanggup berbuat begitu.
Rasa sayang dan cinta Pak Herman kepada isterinya luar biasa, sehingga pasien saya ini berupaya keras agar ia selalu dapat memenuhi keinginan isterinya yang luar biasa pula. Padahal suaminya mengidap penyakit DM yang sering memberikan keluhan lain yaitu D.E. ( Disfungsi Ereksi ) alias tidak bisa bangun.

4 komentar:

  1. Anonim10:12 AM

    Kalau membaca tulisan ini saya ikut prihatin juga membaca nasibnya pak Herman ini. Saya pikir, mungkin istrinya agak kurang mengerti mengenai kondisi real suaminya ini. Tapi btw, mungkin pak Hermannya juga suka ML sebagai hobi ya, seperti istrinya, ya Dok ?

    BalasHapus
  2. To Happycook70: Mula2 begitu, tapi lama kelamaan, suaminya kewalahan juga. O.k. sayang isteri ia mati2an berupaya akan tetap greng. Akhirnya minta bantuan Dokter utk maksud itu. Say a sdh beri advis jangan diforsir, nanti rusak badan sendiri. Selanjutnya tidak ada kabarnya lagi.

    BalasHapus
  3. Wah, biasanya suami yang 'semangat', ini istrinya. Seks hal yang penting dalam perkawinan. Tapi sampai segitunya.... kasihan Pak Herman.

    BalasHapus
  4. To Kencana,

    Rupanya istri Pak Hewrman ini mengalami Hypersex dan dia tidak menyadari kondisi sang suami. Kalau tidak dipenuhi keinginannya ia marah-marah.Kasihan pak Herman.

    Salam

    BalasHapus