Sydney, 29 April 2007, Minggu.
07.55: kami berempat ( saya, isteri, Ari dan Natalia ) pergi ke Gereja Indonesian Presbyterian Church Randwick, 94 Houston Road, Kingsford NSW 2032. Kebaktian pagi hari di Gereja ini hampir semua anggota Jemaatnya orang Indonesia yang sudah tinggal di Sydney atau mahasiswa/i yang sedang study di kota ini. Pada sore hari diadakan Kebaktian bagi orang Australia.
08.00 – 09.15:
Pendeta yang memberi kotbah adalah Pdt. Bigman Sirait ( tubuh orangnya sih kecil tetapi namanya Bigman. Agak aneh juga ya. He..he.. ).
Pengerja di Gereja ini adalah Bpk Pdt Joni Stefen asal Jawa Tengah.
Pdt. Bigman Sirait ini secara kebetulan sedang berlibur di kota Sydney ( berliburnya kok jauh juga ya, padahal ia dan isterinya berasal dari P. Kalimantan, Indonesia ).
Setelah memperkenalkan diri, Pdt B. Sirait ini memberikan kotbahnya. Kotbah yang dibawakan secara humoris ini membuat para anggota jemaat gereja menjadi tidak ngantuk.
Yang saya masih ingat adalah kotbah tentang: Surga.
Begini, katanya:
“Sebagai orang Kristen harus ingat: setelah mati mau kemana? Neraka atau Sorga?
Kalau mau ke Sorga, maka umur tidak penting, apakah umur panjang atau pendek.
Kalau umur muda menderita sakit, minta didoakan agar segera sembuh, lalu untuk apa? Lebih baik minta kepada Tuhan agar cepat masuk Surga”.
Gerrrrr........ anggota Jemaat yang hadir tertawa berbarengan.
09.20: sebagian besar anggota Jemaat yang hadir pada kebaktian hari Minggu ini, memasuki ruangan belakang Gereja untuk minum Teh hangat dan Biskuit, acara yang dilakukan sehabis kotbah selesai. Pertemuan ini biasa disebut sebagai Acara ramah tamah ( sambil Minum Teh dan cicip Biskuit ala kadarnya ).
Kesempatan ini dapat dipakai ngobrol dengan teman sekampus, cari info tempat kost, info bisnis atau sekedar say Hello.
Sambil minum Teh seperti biasa kami bertemu dengan Dr. Sri Rahmani, teman se-Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Marantha, Bandung ( asal Purwokerto ) yang menjadi salah satu anggota Majelis Gereja ini. Suaminya Sdr Hendra Yonathan asal Bandung ( saat itu sedang berada di Bandung ). Mereka sudah mempunyai 1 putri dan 1 putra yang sudah menyelesaikan studynya di Melbourne dan sudah bekerja. Dari Indonesia mereka migrasi ke Melbourne selama 10 tahun dan setelah itu mereka pindah ke Sydney. Gelar Dokter Umumnya tidak dipakai oleh Sri. Ia sekolah lagi bidang lain ( MBA ) dan sekarang ia bekerja di salah satu Panti.
Kami sempat ngobrol sebentar dan Sri mengucapkan selamat atas Wisuda Natalia tgl 20 April 2007 yang lalu.
Kami juga sempat bertemu dan ngobrol sebentar dengan Bpk. Pdt. Joni Stefen dan isteri. Mereka melayani Gereja ini sudah cukup lama. Rupanya betah tinggal di kota Sydney. Bulan Desember 2005 ketika Ariyanto Pramana di wisuda diUNSW Sydney setelah menyelesaikan study Medicine-nya, kami sempat mengikuti kebaktian di Gereja ini dan lama ngobrol dengan Pdt. Joni Stefen ini.
09.45: go home.
07.55: kami berempat ( saya, isteri, Ari dan Natalia ) pergi ke Gereja Indonesian Presbyterian Church Randwick, 94 Houston Road, Kingsford NSW 2032. Kebaktian pagi hari di Gereja ini hampir semua anggota Jemaatnya orang Indonesia yang sudah tinggal di Sydney atau mahasiswa/i yang sedang study di kota ini. Pada sore hari diadakan Kebaktian bagi orang Australia.
08.00 – 09.15:
Pendeta yang memberi kotbah adalah Pdt. Bigman Sirait ( tubuh orangnya sih kecil tetapi namanya Bigman. Agak aneh juga ya. He..he.. ).
Pengerja di Gereja ini adalah Bpk Pdt Joni Stefen asal Jawa Tengah.
Pdt. Bigman Sirait ini secara kebetulan sedang berlibur di kota Sydney ( berliburnya kok jauh juga ya, padahal ia dan isterinya berasal dari P. Kalimantan, Indonesia ).
Setelah memperkenalkan diri, Pdt B. Sirait ini memberikan kotbahnya. Kotbah yang dibawakan secara humoris ini membuat para anggota jemaat gereja menjadi tidak ngantuk.
Yang saya masih ingat adalah kotbah tentang: Surga.
Begini, katanya:
“Sebagai orang Kristen harus ingat: setelah mati mau kemana? Neraka atau Sorga?
Kalau mau ke Sorga, maka umur tidak penting, apakah umur panjang atau pendek.
Kalau umur muda menderita sakit, minta didoakan agar segera sembuh, lalu untuk apa? Lebih baik minta kepada Tuhan agar cepat masuk Surga”.
Gerrrrr........ anggota Jemaat yang hadir tertawa berbarengan.
09.20: sebagian besar anggota Jemaat yang hadir pada kebaktian hari Minggu ini, memasuki ruangan belakang Gereja untuk minum Teh hangat dan Biskuit, acara yang dilakukan sehabis kotbah selesai. Pertemuan ini biasa disebut sebagai Acara ramah tamah ( sambil Minum Teh dan cicip Biskuit ala kadarnya ).
Kesempatan ini dapat dipakai ngobrol dengan teman sekampus, cari info tempat kost, info bisnis atau sekedar say Hello.
Sambil minum Teh seperti biasa kami bertemu dengan Dr. Sri Rahmani, teman se-Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Marantha, Bandung ( asal Purwokerto ) yang menjadi salah satu anggota Majelis Gereja ini. Suaminya Sdr Hendra Yonathan asal Bandung ( saat itu sedang berada di Bandung ). Mereka sudah mempunyai 1 putri dan 1 putra yang sudah menyelesaikan studynya di Melbourne dan sudah bekerja. Dari Indonesia mereka migrasi ke Melbourne selama 10 tahun dan setelah itu mereka pindah ke Sydney. Gelar Dokter Umumnya tidak dipakai oleh Sri. Ia sekolah lagi bidang lain ( MBA ) dan sekarang ia bekerja di salah satu Panti.
Kami sempat ngobrol sebentar dan Sri mengucapkan selamat atas Wisuda Natalia tgl 20 April 2007 yang lalu.
Kami juga sempat bertemu dan ngobrol sebentar dengan Bpk. Pdt. Joni Stefen dan isteri. Mereka melayani Gereja ini sudah cukup lama. Rupanya betah tinggal di kota Sydney. Bulan Desember 2005 ketika Ariyanto Pramana di wisuda diUNSW Sydney setelah menyelesaikan study Medicine-nya, kami sempat mengikuti kebaktian di Gereja ini dan lama ngobrol dengan Pdt. Joni Stefen ini.
09.45: go home.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar